DEMOKRASINEWS, Bandar Lampung – H. Noverisman Subing, anggota Dewan Penasehat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lampung, baru-baru ini mengajukan cuti dari keanggotaan PWI.
Keputusan ini diambil untuk berkontribusi sebagai bagian dari tim sukses pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Lampung, Arinal Djunaidi dan Sutono (Arjuno).
Nover menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari komitmennya terhadap perubahan yang diyakini dapat dibawa oleh pasangan calon tersebut.
Dalam penjelasannya, Nover, yang akrab disapa Kanjeng, menegaskan bahwa keputusan untuk mengambil cuti tidak berasal dari keinginan untuk beristirahat, melainkan untuk menjaga integritas sebagai seorang jurnalis.
“Saya ambil cuti dulu agar bisa lebih fokus dan menjaga marwah jurnalistik itu sendiri. Ini merupakan langkah penting bagi saya untuk tidak mengorbankan prinsip-prinsip yang saya pegang selama ini,” katanya dalam konferensi pers di Balai Wartawan Lampung.
Kanjeng juga menyadari bahwa keputusan ini bukanlah hal yang mudah. Di satu sisi, dunia jurnalistik menuntut netralitas dan integritas, sementara di sisi lain, keterlibatan dalam politik adalah hak setiap warga negara.
“Saya percaya bahwa pilihan untuk terlibat aktif dalam politik adalah hak individu, namun saya ingin memastikan bahwa saya tidak mengorbankan kepercayaan masyarakat terhadap saya sebagai jurnalis,” ujarnya.
Dalam konteks ini, Kanjeng berharap langkahnya bisa menginspirasi rekan-rekannya di PWI untuk melakukan hal serupa jika mereka juga terlibat dalam dunia politik. Menurutnya, transparansi dan etika adalah hal yang sangat penting dalam menjaga reputasi jurnalis di tengah pusaran politik yang sering kali rumit.
Sekretaris PWI Lampung, Andi S Panjaitan, menyambut baik keputusan Kanjeng. Ia mengapresiasi langkah tersebut sebagai contoh yang baik bagi anggota PWI lainnya.
“Kami tentu mengapresiasi keputusan ini. Kanjeng telah menunjukkan bahwa mengajukan cuti ketika terlibat dalam politik adalah langkah yang benar, sesuai dengan Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga (PD PRT) serta kode etik jurnalistik PWI,” jelasnya.
Andi menegaskan bahwa PWI memiliki pedoman yang jelas mengenai netralitas anggotanya. “Kami berharap, apa yang dilakukan Kanjeng dapat menjadi teladan bagi anggota PWI Lampung lainnya yang ingin terlibat dalam perpolitikan saat ini,” katanya.
Keputusan Kanjeng untuk mengambil cuti adalah cerminan dari kesadaran akan tanggung jawabnya sebagai jurnalis dan sebagai warga negara. Meskipun meninggalkan dunia jurnalistik untuk sementara waktu, Kanjeng berharap dapat membawa perubahan yang signifikan bagi masyarakat Lampung melalui dukungannya terhadap pasangan calon yang diyakininya mampu mewujudkan visi dan misi yang baik untuk daerah.
Dengan langkah berani ini, Kanjeng menunjukkan bahwa politik dan jurnalistik dapat bersinergi tanpa mengorbankan prinsip dasar masing-masing, dan berharap bisa menjadi contoh bagi jurnalis lainnya yang berkeinginan untuk terjun ke dunia politik. (Red/Pri/Rls)