DEMOKRASINEWS, Lampung Timur – Buntut peresmian pembangunan Jembatan Revolusi, yang menghubungkan Desa Sidodadi dengan Desa Giri Klopomulyo, Kecamatan Sekampung, Lampung Timur, seorang Calon Bupati dalam chatingan di WhatsApp menyebutkan jika salah seorang inisiator pembangunan jembatan disebut sebagai “tukang ngarit”.
Inisiator pembangunan Jembatan Revolusi, Slamet M Nur, warga Desa Sidodadi, mengaku menerima pesan WhatsApp dari Ela Siti Nuryamah, calon Bupati Lampung Timur, pada Jumat, 27 September 2024.
Dalam obrolannya dengan media, Teteh Ela awalnya menanyakan apakah jembatan sudah diresmikan. Belum sempat saya menjawab, dia malah mengirimkan foto saya saat peresmian jembatan pada tanggal 18 September 2024, mendampingi Bapak Dawam Rahardjo, Bupati Lampung Timur.
“Teh Ela kemudian menyampaikan sebuah pesan dari seseorang yang menyatakan bahwa sebenarnya banyak orang yang tidak suka pada saya”.
“Sebenarnya saya tidak ingin menghiraukan pesan ini, tapi ada dua pesan terakhir yang ditulis oleh Teh Ela, yang menyatakan bahwa wajar jika banyak orang tidak suka pada saya, karena saya hanya bekerja ngarit terus,” ujar Slamet.
Selanjutnya, saat dikonfirmasi oleh media, Slamet menanggapi ucapan calon Bupati Lampung Timur tersebut. Dalam pernyataannya kepada media pada Jumat malam, 27 September 2024, ia mengungkapkan bahwa ia telah mengirim pesan kepada Teh Ela.
“Silakan Anda mencaci dan menghina saya, tetapi perlu Anda ketahui bahwa saya tidak pernah mengemis kepada Anda.'” kata Slamet.
Sementara itu, Ela Siti Nuryamah, yang coba dikonfirmasi terkait ucapannya yang menyatakan wajar jika ada orang yang tidak suka karena pekerjaannya terus menerus ngarit, ternyata sudah terlebih dahulu memblokir nomor wartawan media ini. (Red/Jhn)