DEMOKRASINEWS, Subang Jawa Barat – Panitia Kerja BUMNIP (Badan Usaha Milik Negara Industri Pertahanan) Komisi I DPR melakukan peninjauan ke PT. Dirgantara (PTDI) Indonesia untuk meninjau kinerja dan ekosistem industri pertahanan nasional. Dalam rangka memastikan terpenuhinya ketersediaan dan kecukupan alat peralatan pertahanan dan keamanan (Alpalhankam) yang didukung kemampuan industri pertahanan (Indhan) demi terpenuhinya tanggung jawab penyelenggaraan perlindungan negara.
PTDI sebagai satu-satunya perusahaan kedirgantaraan di Asia Tenggara yang memiliki kompetensi inti dalam desain dan pengembangan pesawat terbang, pembuatan struktur pesawat terbang, produksi pesawat terbang dan layanan pesawat terbang ringan dan menengah (sipil dan militer), Wakil Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari optimis PTDI kedepan akan mampu mengembangkan industri kedirgantaraan nasional. Hal itu diungkapkannya usai memimpin kunjungan kerja spesifik ke PT. Dirgantara (PTDI) Indonesia, Bandung, Jawa Barat, pada Kamis, (06/04/2023).
“Saya kira kita patut berbangga dengan potensi PTDI sebagai kedirgantaraan satu-satunya di Asia Tenggara ini karena akan sangat baik untuk mendukung pertahanan dan mendukung Indonesia sebagai negara kepulauan. Kami Komisi I sangat mendukung pemberdayaan BUMNIP untuk pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pertahanan negara,” ujar Kharis.
Sementara Anggota Komisi I DPR RI Sturman Panjaitan mengatakan, industri pertahanan harus mengurangi ketergantungan bahan baku impor guna menuju kemandirian. Maka daripada itu dalam mensupport itu harus menjaga dan meningkatkan kinerja secara berkesinambungan baik dari sisi teknis, keuangan, maupun pengembangan industri dengan melakukan berbagai upaya seperti meningkatkan kontrak kerja sama dengan Pemerintah (Kemhan).
PT. DAHANA adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) anggota Holding Industri Pertahanan yang bergerak di bidang bahan berenergi tinggi yang menyediakan layanan bahan peledak terpadu untuk sektor Pertambangan Umum, Kuari dan Konstruksi, Minyak dan Gas, serta Pertahanan.
“Saya berharap kebijakan strategis Indhan (Industri Pertahanan) yang mampu menciptakan iklim kondusif bagi pengembangan alat pertahanan dan keamanan bagi perlindungan negara, menjadi industri nasional yang terunggul dalam bidang bahan berenergi tinggi dengan menghasilkan barang dan jasa yang berdaya saing tinggi, untuk melayani negeri ini lebih baik dari sebelumnya dan bisa menjadi mitra pemerintah dalam pengembangan industri pertahanan di tanah air,” ungkapnya. (Rls Media DPR RI)