DEMOKRASINEWS, Lampung Timur – Sepasang suami istri dengan usia sudah sangat sepuh (tua) Ayub ( 80 tahun ) dan isterinya bernama Maspinah ( 56 tahun) warga Desa Gunung Sugih Kecil, Kacamatan Jabung, Lampung Timur dalam kondisi sakit -sakitan perlu uluran tangan kita semua, baik dermawan maupun pemerintah terkait.
Pasalnya pasangan suami isteri ini, selain hidup miskin juga mengalami sakit berkepanjangan. Sang suami Ayub selama tiga bulan ini, harus terbaring di tempat tidur karena menderita sakit gagal ginjal, sehingga harus menahan sakit yakni kencing darah. Sedangkan sang istri Maspinah juga mengalami sakit kanker payudara dan mukanya mengalami luka koreng seperti terbakar. Pasangan suami isteri untuk makan saja sementara hanya mengandalkan belas kasihan warga sekitarnya.
Keterangan ini disampaikan Sri Kuncorowati seorang penggiat sosial juga Tenaga Kerja Sukarela (TKSK) Kecamatan Jabung kepada tim media DemokrasiNews.co.id, Jum’at ( 26/08/2022). Menurut Sri Kuncorowati pasangan suami isteri ini setelah dilakukan pemeriksaan persyaratan berobat ternyata tidak memiliki kartu BPJS kesehatan, sehingga untuk berobat selama ini hanya mengandalkan dari tim medis puskesmas setempat.
Sedangkan dari pihak pemerintah desa setempat maupun kecamatan, sudah berusaha membantu semaksimal mungkin, namun sampai saat ini belum juga mendapatkan kartu BPJS tersebut. Padahal pasangan suami isteri ini memiliki kartu PKH dan BPNT, tetapi tidak terdaftar sebagai peserta KIS BPJS. Pasangan suami istri ini, untuk berobat hanya mengandalkan belas kasihan bantuan dari warga lingkungan sekitarnya jika berobat ke dokter umum atau rumah sakit,” jelas Sri Kuncoro.
Sri Kuncoro berharap dengan tim media DemokrasiNews.co.id yang peduli terhadap kegiatan sosial dapat menyampaikan informasi ini kepada anggota DPR-RI, Komisi VIII atau Kementerian Sosial dan Kementerian Kesehatan sehingga pasangan suami isteri mendapatkan perhatian pemerintah terkait, baik pemerintah daerah maupun pusat. Sebab pasangan suami istri Ayub dan Maspinah ini tidak memiliki sanak saudara. Kalaupun ada kemungkinan tinggalnya jauh-jauh, sehingga otomatis warga sekitarnya yang mengurus kebutuhan mereka, “pungkas Sri Kuncoro. ( Red )
Tim DemokrasiNews