DEMOKRASINEWS, Madiun – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa tidak hanya berkeliling kota menyapa warga. Bersama Sesmenko Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso, keduanya juga melakukan panen melon golden di Ngrowo Bening Edupark, Sabtu sore (11/06/2022). Orang nomor satu di Jawa Timur tersebut mengapresiasi langkah Pemerintah Kota Madiun dalam mengoptimalkan sektor agrikultur kendati dengan keterbatasan lahan.
‘’Melon ini menarik. Jadi bapak Wali Kota Madiun ini tidak hanya menanam tetapi sudah memikirkan offtaker-nya,’’ kata gubernur.
Dilansir dari madiuntoday website resmi Pemkot Madiun, Gubernur Khofifah menambahkan offtaker alias penjamin hasil produksi penting agar upaya agrikultur tersebut optimal. Harapannya, hasil panen petani sudah langsung bisa masuk market (pasar) . Alhasil, produk pertanian bisa langsung dinikmati hasilnya. Selain itu, tentu saja segera menggerakkan roda perekonomian dari sektor pertanian.
‘’Jadi yang terpenting itu bukan menanamnya. Tapi juga harus sudah dipikirkan offtaker-nya. Hasil panen bisa langsung masuk market,’’ jelasnya.
Gubernur menambahkan apa yang dilakukan Wali Kota Madiun sudah tepat. Menanam produk pertanian yang hasilnya sesuai kebutuhan. Dengan begitu, perputaran ekonomi akan lebih cepat.
‘’Holtikultura ini punya nilai ekonomis kalau strategi yang digunakan sesuai dengan kebutuhan market,’’ imbuhnya.
Sementara itu, Wali Kota Maidi menambahkan dipilihnya melon golden bukan tanpa alasan. Sebab, kebutuhan pasar masih terbuka lebar. Khususnya untuk pasar menengah ke atas. Melon golden tersebut memang untuk sasaran supermarket.
‘’Tentu saja sudah kita lakukan kajian-kajian dan memang pangsa pasarnya masih terbuka lebar,’’ ungkapnya sembari menyebut harga melon golden Rp 17 ribu perkilonya.
Ke depan, tidak hanya melon. Namun, juga menyesuaikan pangsa pasar yang lain. Wali kota mencontohkan kebutuhan akan kacang dan cabai sebagai bahan baku pecel juga cukup besar. Sementara itu, Kota Madiun masih bergantung akan kiriman daerah lain. Keduanya juga kerap menjadi pemicu inflasi di Kota Madiun. Karenanya, wali kota juga akan membidik sektor tersebut untuk menekan inflasi sekaligus menstabilkan harga jual kuliner pecel.
‘’Jadi dalam satu tahun itu, inflasi karena cabai di bulan apa, kita backup dengan menanam cabai sendiri. Dengan begitu, harga jual pecel juga stabil. Jangan kadang-kadang murah, kadang-kadang mahal. Orang yang tidak tahu, dikira ada permainan harga dari penjual,’’ pungkasnya. (ws hendro/agi/madiuntoday)
Tim DemokrasiNews