DEMOKRASINEWS, Cilacap – Motif pembunuhan keji yang dilakukan seorang anak terhadap ibu kandungnya di Jalan Kelinci Timur Desa Mertasinga Kecamatan Cilacap Utara, Kabupaten Cilacap, pada hari Rabu kemarin (08/09/2021), masih terus diselidiki oleh pihak kepolisian Polres Cilacap.
Informasi yang berhasil dikumpulkan menyebutkan, Wasitoh (43), yang sehari-harinya berjualan bubur tewas mengenaskan di tangan anak kandungnya sendiri berinisial RS (23 tahun). Pelaku diduga kesal dan frustasi, karena permintaannya tidak dipenuhi oleh sang ibu.
Ada juga para tetangga yang mengatakan, jika sang anak berkeinginan menikah, tetapi terkendala oleh sejumlah hal. Sebagian tetangga lain mengungkapkan keributan ibu dan anak dipicu keinginan pelaku membeli sepeda motor, tetapi tak dipenuhi oleh sang ibunya.
Hanya saja warga di sekitar lokasi kejadian, tidak ada yang mengetahui persis permasalahan antara korban dan pelaku. Warga maupun pengurus RT di tempat kejadian perkara (TKP) juga tidak bersedia diwawancarai ataupun memberikan keterangan.
Kapolres Cilacap AKBP Leganek Mawardi membenarkan, RS merupakan pelaku tunggal pembunuhan terhadap Wasitoh (43 tahun) merupakan anak kandung korban. Selama ini, keduanya tinggal bersama di rumah kontrakan di Jalan Kelinci Timur Kelurahan Mertasinga Kecamatan Cilacap Utara, Kabupaten Cilacap.
Kapolres menjelaskan, pihaknya sudah melakukan olah TKP dan mengamankan sejumlah barang bukti. Selain itu, polisi juga berhasil memintai dan mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi.
“Saat ini pelaku diamankan di Mapolres Cilacap dan sedang diinterogasi untuk pendalaman pemeriksaan, untuk mengetahui motif dan modus tersangka. Mudah-mudahan motifnya segera terungkap,” ujar Kapolres dalam keterangannya, Rabu (08/09/2021), seperti yang dikutip dari serayunews.com.
Menurut Kapolres, kali pertama kejadian memilukan itu diketahui tetangga kontrakan yang mendengar teriakan korban. Kemudian warga melapor ke polisi, karena saat ditemukan korban sudah bersimbah darah serta terluka pada bagian lehernya.
“Petugas Puskesmas mendatangi TKP bersama Tim Inafis, korban meninggal karena kehabisan darah,” ujar Kapolres.
Kapolres menambahkan, saat ini pihaknya masih mendalami emosional pelaku, dan memeriksa sejumlah saksi termasuk dari keluarganya. “Karena korban dengan pelaku memiliki hubungan darah, sehingga kita mendalami motivasi yang dilakukan pelaku kepada korban.
Diketahui selama ini, pelaku tinggal bersama korban dan kedua adiknya. Sedangkan sang ayah merantau dan bekerja di luar kota.
Pelaku sehari-harinya bekerja membantu korban berjualan bubur di sekitar Pasar Palem Gading, Mertasinga, Cilacap.(*)
Tim DemokrasiNews
Discussion about this post