DEMOKRASINEWS, Lampung Timur – Isak tangis keluarga dan tetangga pecah pada Rabu malam sekitar pukul 22.00 WIB ketika jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) bernama Slamet, warga Dusun II Desa Jepara, Kecamatan Way Jepara, akhirnya tiba di kampung halaman. Kepergiannya membawa suasana duka mendalam bagi keluarga yang sejak delapan tahun lalu ditinggalkannya demi mencari rezeki di negeri orang.
Ada pepatah yang terasa begitu tepat menggambarkan nasib almarhum: “Maksud hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai. Maksud hati bekerja demi keluarga, tetapi takdir ajal menjemput.” Itulah perjalanan terakhir Slamet, seorang ayah dan pejuang keluarga yang selama ini bekerja keras untuk masa depan orang-orang yang dicintainya.

Jenazah almarhum dipulangkan dan diserahkan langsung oleh perwakilan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Lampung, yang diwakili oleh Ahmad Robi, Kepala Tim Penempatan PMI di Luar Negeri.
Ketua Garda BP3MI Lampung Timur, Muhammad Amir, menjelaskan bahwa almarhum meninggal dunia akibat stroke mendadak. Slamet telah bekerja di Brunei Darussalam sejak tahun 2016 sebagai sopir pribadi. “Beliau meninggal dunia pada 30 November 2025 di salah satu rumah sakit di Brunei Darussalam,” ujar Amir.
Sementara itu, Kepala Bidang Penempatan PMI Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan UMKM Lampung Timur, Tri Handoyo, mewakili pemerintah daerah menyampaikan duka cita mendalam.
“Atas nama Bupati dan Wakil Bupati Lampung Timur, kami turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya. Semoga almarhum Slamet husnul khatimah, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan serta keikhlasan. Ini adalah takdir Tuhan Yang Maha Esa,” ucapnya.
Kepala Desa Jepara, Hartini, juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Lampung Timur dan BP3MI Lampung yang telah berupaya memulangkan jenazah almarhum hingga tiba dengan selamat.
“Ini merupakan bukti nyata komitmen pemerintah dalam memberikan perlindungan kepada pekerja migran Indonesia dalam kondisi apa pun. Atas nama pemerintah desa dan keluarga almarhum, kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya,” ujarnya.
Kedatangan jenazah Slamet bukan hanya membawa duka bagi keluarga, tetapi juga menjadi pengingat betapa besar pengorbanan para pekerja migran yang rela berjauhan dari rumah demi menyambung hidup dan mewujudkan harapan keluarga.(Red/Prie)











