DEMOKRASINEWS, Jakarta – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, meresmikan Layanan Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia (BSI) di The Gade Tower, Jakarta. Dalam sambutannya, Presiden menegaskan bahwa layanan ini merupakan bagian dari kebijakan strategis pemerintah dalam memperkuat ketahanan ekonomi nasional, bersamaan dengan kebijakan penyimpanan Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA).
“Pemerintah yang saya pimpin sekarang telah melakukan beberapa kebijakan strategis sebagai ikhtiar menuju kemandirian ekonomi, menuju Indonesia yang aman, adil, makmur, kuat, berdiri di atas kaki kita sendiri,” ujar Presiden Prabowo.
Presiden menjelaskan bahwa kebijakan DHE SDA mewajibkan entitas yang menerima aset negara dan kredit dari bank pemerintah untuk menempatkan hasil usahanya di bank nasional Indonesia. Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan cadangan devisa negara secara signifikan.
“Dengan langkah ini yang mulai berlaku 1 Maret 2025, devisa hasil ekspor kita diperkirakan akan bertambah sebanyak USD80 miliar di tahun ini. Karena kita mulai 1 Maret, diperkirakan dalam satu tahun akan mencapai minimal USD100 miliar devisa kita,” jelasnya.
Selain kebijakan DHE SDA, Presiden Prabowo juga mengungkapkan peluncuran Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) pada 24 Februari 2025 lalu. Dengan total aset lebih dari USD900 miliar, dana ini akan digunakan untuk mempercepat hilirisasi industri nasional guna meningkatkan nilai tambah ekonomi secara signifikan.
“Total aset lebih dari USD900 miliar akan memungkinkan kita untuk mempercepat pembangunan industri hilirisasi kita, sehingga nilai tambah dari semua sumber daya alam kita, semua produksi kita bisa dipercepat secara signifikan, nilai tambah bisa belasan kali, bisa puluhan kali, bahkan bisa ratusan kali,” ungkap Presiden.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa pengelolaan sumber daya harus dilakukan secara cerdas, transparan, dan bebas dari korupsi. Dengan tekad dan niat yang kuat, ia yakin bahwa kekayaan Indonesia akan terjaga demi kesejahteraan generasi mendatang.
“Tentu hal-hal yang baru atau hal-hal yang inovatif, atau hal-hal terobosan pasti mengundang pertanyaan. Tapi dengan niat yang baik, dengan tekad yang kuat, dengan belajar dari semua pengalaman, dengan keinginan untuk menegakkan pemerintahan yang bersih, yang bebas dari korupsi, kita yakin dan percaya bahwa kekayaan kita akan dijaga, karena kekayaan kita adalah milik anak dan cucu kita,” tegasnya.
Kebijakan-kebijakan strategis ini merupakan bagian dari visi pemerintah dalam membangun ekonomi yang mandiri dan berdaulat, serta memastikan kesejahteraan jangka panjang bagi seluruh rakyat Indonesia. (Red/Rls SetKab RI)