DEMOKRASINEWS, Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) meminta Bulog untuk melaksanakan perintah Presiden Prabowo guna membeli gabah dengan harga pokok penjualan (HPP) Rp6.500 per kilogram, demi mendukung swasembada pangan di Indonesia. Instruksi ini disampaikan oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam rapat maraton swasembada bersama jajaran direksi Bulog.
Mentan menyebutkan bahwa serapan gabah yang harus dipenuhi pada panen raya tiga bulan ke depan, yaitu Januari hingga Maret, diperkirakan mencapai 3 juta ton. Menurutnya, bulan-bulan ini adalah masa berkah bagi petani, karena hasil gabah melimpah.
“Kita sudah sepakat sesuai perintah Bapak Presiden, seluruh penggilingan yang membeli gabah dari petani wajib membayar sesuai HPP Rp6.500 per kilogram. Keputusan ini berlaku untuk semua pihak untuk mencapai target 3 juta ton setara beras dalam tiga bulan ke depan,” tegas Mentan.
Lebih lanjut, Mentan merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS), yang memperkirakan produksi gabah dari Januari hingga April 2025 mencapai 4 juta ton. “Surplus diperkirakan terjadi dibandingkan tahun lalu. Januari-Maret kita sudah serap 3 juta ton atau 50 persen, dan hingga April bisa mencapai lebih dari 4 juta ton,” tambahnya.
Mentan juga menekankan pentingnya pengawalan ketat oleh semua pihak terkait, termasuk Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Babinsa, dan pimpinan wilayah (Pinwil), untuk memastikan petani merasakan manfaat dari hasil panennya. “Jika kita bergerak bersama, kita bisa capai swasembada,” ujar Mentan.
Sementara itu, Direktur Utama Bulog, Mayor Jenderal TNI Novi Helmy Prasetya, optimis bahwa target serapan gabah 3 juta ton setara beras dalam waktu tiga bulan ke depan akan tercapai. “Kami minta kerjasamanya di lapangan. Tidak ada kata lain, apa yang menjadi sasaran kita dalam mewujudkan swasembada harus segera dilaksanakan. Insya Allah, 3 juta ton dapat tercapai,” kata Novi.
Sejauh ini, Novi melaporkan bahwa serapan gabah yang telah tercapai adalah sebanyak 45 ribu ton, dengan angka tersebut terus meningkat seiring berjalannya proses penyerapan di berbagai daerah.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono, yang juga menjabat sebagai dewan pengawas Bulog, menegaskan bahwa serapan gabah dalam negeri adalah langkah penting untuk memenuhi kebutuhan pangan domestik dan menjaga stok nasional. “Swasembada itu adalah prioritas Presiden yang harus kita penuhi. Stok nasional harus cukup dan petaninya sejahtera. Presiden sudah menetapkan HPP sebesar Rp6.500, dan Bulog ditargetkan menyerap 3 juta ton,” kata Sudaryono, yang akrab disapa Mas Dar.
Menurutnya, pelaksanaan penyerapan gabah harus dilakukan sesuai keputusan bersama, yakni pembelian gabah dengan harga HPP nasional untuk menjaga harga di tingkat petani dan meningkatkan Nilai Tukar Petani (NTP). “Ini komitmen yang jelas dari Presiden. Semua sudah dipersiapkan, tinggal pelaksanaan yang harus kita jaga,” jelas Sudaryono.
Dengan adanya dukungan kuat dari pemerintah dan komitmen bersama, diharapkan program swasembada pangan di Indonesia dapat segera terwujud, meningkatkan kesejahteraan petani, dan memastikan ketersediaan pangan yang cukup di dalam negeri. (Red/Rls Hms Kementan RI)