DEMOKRASINEWS, Lampung Tengah – Warga Kota Gajah, Lampung Tengah menyaksikan sosok istri calon presiden (capres) nomor urut 03, Siti Atikoh Ganjar usai berjumpa secara langsung di Lapangan Merdeka, Rabu (10/1/2024). Mereka terkesima dengan sosok Atikoh yang rendah hati, ramah dan merakyat.
Siti Atikoh tak sungkan menyapa langsung ribuan warga yang menyambut kedatangannya. Atikoh menyalami satu persatu warga yang ingin bersalaman dan berfoto denganya. Bahkan beberapa ibu-ibu yang hadir di lokasi memeluk dan mencium Atikoh.
“Kok ramah banget ya, semua dipeluk. Mau cipika-cipiki,” ucap Wati.
“Iya lho, biasanya ibu-ibu pejabat gengsian ini kok plak-plek banget semua cium pipi,” kata warga lainnya.
Sejumlah petugas keamanan yang mengawal Atikoh tampak transmisi ketika harus berhadapan dengan emak-emak yang antusias ingin menyapa Atikoh.
“Nggak apa-apa mas, nggak apa-apa. Mereka udah nunggu ketemu aku,” ujar Atikoh.
Usai menyapa warga, Atikoh menikmati Pagelaran Budaya dan Pemeran UMKM. Ibu dari Muhammad Zinedine Alam Ganjar itu disuguhi tarian Sigeuh Penguten khas Lampung dan seni Reog.
Kemudian, Atikoh juga diajak flashmob sambil memainkan angklung. Lagu berjudul Rungkad diputar untuk mengiringi. Suasana pun makin meriah saat Atikoh ikut berjoget.
Atikoh mengatakan, angklung merupakan alat musik yang berfilosofi tinggi, karena baru berirama saat dimainkan bersama. Angklung mengajarkan arti kebersamaan dengan mengedepankan toleransi, agar terciptanya kesempurnaan.
“Jadi kalau kita lihat filosofi angklung sendiri luar biasa sekali. Bagaimana kita, kalau bunyinya cuma satu bukan itu tidak akan muncul keindahan, tapi dengan ketidaksempurnaan itu bisa menciptakan kesempurnaan dengan kita bersatu menjadi satu, bisa memahami perbedaan, toleransi, itulah kebhinekaan,” kata Atikoh.
Wanita yang pernah menggeluti dunia jurnalistik ini merasa bersyukur ribuan orang pada hari itu kompak memainkan angklung bersama-sama di Lapangan Merdeka Kota Gajah, sehingga tercipta harmoni.
“Ini juga luar biasa, tadi kami juga main angklung sama-sama, hampir seribu orang yang mana mayoritas baru pertama kali main angklung, tapi ternyata tercipta harmoni,” tandasnya. (masganjar.id)