DEMOKRASINEWS, Pontianak – Akar Laka (Dalbergia parviflora) merupakan salah satu hasil hutan bukan kayu yang mempunyai prospek menjanjikan dalam perdagangan. Akar Laka yang berukuran besar dapat dibuat berbagai macam hiasan seperti gelang dan kalung. Bagi masyarakat etnis tertentu, serpihan akar laka dapat dijadikan bahan untuk wewangian.
Komoditas pertanian asal Kalimantan Barat ini sudah merambah ke pasar internasional. Sebanyak 10.000 kilogram akar Laka bernilai 300 juta rupiah diekspor ke Tiongkok menggunakan kapal Indo Sukses 50/V.061W.
Sebelum dikirim, pejabat Karantina Pertanian Pontianak melakukan pemeriksaan terlebih dahulu diantaranya pemeriksaan secara visual dan kesehatan akar laka, serta memastikan kelengkapan dokumen persyaratan ekspor terpenuhi.
“Setelah dilakukan pemeriksaan secara teliti, dipastikan seluruh media pembawa tersebut aman dan bebas dari Organisme Penganggu Tumbuhan Karantina (OPT). Akar laka ini juga sudah dilengkapi dokumen SATS-LN (Surat Angkut Tumbuhan dan Satwa Liar Luar Negeri) dari BKSDA Provinsi Kalbar. Proses terakhir yaitu penerbitan sertifikat fitosanitari sebagai dokumen persyaratan ekspor di negara tujuan, ungkap Didin selaku pejabat yang bertugas.
“Melalui ekspor akar Laka ini menunjukkan jika sumber daya alam yang ada di Kalimantan Barat khususnya akar Laka dapat dijadikan sebagai potensi ekspor yang menjanjikan. Karantina Pertanian Pontianak akan terus mendorong eksportir dari Kalbar untuk meningkatkan ekspornya sehingga dapat memberikan manfaat langsung pada pertumbuhan ekonomi di Kalbar,” pungkas Amir Hasanuddin selaku Kepala Karantina Pertanian Pontianak. ( Rls Karantina Pertanian Pontianak )