DEMOKRASINEWS, Lampung Timur – Sebagai kepedulian antar sesama komunitas pecinta olahraga bersepeda bernama MAPAS melakukan bedah rumah milik Mbah Sangudi (78 thn), warga Dusun V, Desa Srimenanti, Kecamatan Bandar Sribhawono, Lampung Timur.
Rumah kecil reot terletak dipinggir persawahan jauh dari permukiman warga dan sudah tak layak huni ini, adalah satu-satunya tempat berteduh dari terik matahari dan hujan sejak bertahun-tahun lamanya ditempati oleh Mbah Sangudi tanpa ada sanak keluarga yang menemani.
“Rumah Mbah Sangudi sudah tak layak untuk di huni. Tidak ada pintu, jendela, atap juga bocor jika turun hujan. Bahkan sering ular sawah masuk saat malam menghampirinya” kata Sutio warga sekitar.
Warga sekitar mengatakan, Mbah Sangudi tidak memiliki sanak keluarga, hanya bekerja menjadi petani beberapa petak sawah dan berdiam diri di sebuah rumah kecil layaknya sebuah gubuk seadanya di pinggiran sungai.
Sementara Aipda Witoyo, anggota polisi dari Polsek Mataram Baru saat berbincang dengan tim DemokrasiNews.co.id dilokasi bedah rumah mengatakan, kegiatan bedah rumah ini dilakukan spontan bersama teman-teman komunitas gowes sepeda MAPAS, karena merasa prihatin melihat kondisi rumah Mbah Sangudi. Bedah rumah kami kerjakan secara gotong royong dua hari Senin, 20 Maret dan Selasa 21 Naret 2023 kemarin. Alhamdulillah terselesaikan dan dapat ditempati lagi oleh Mbah Sangudi,” ungkap Witoyo.
Witoyo menceritakan, awal rencana bedah rumah ini saat hari Minggu pagi 19 Maret 2023, komunitas gowes sepeda sedang beristirahat di seputar Danau Kemuning melihat Mbah Sangudi duduk dipinggir sawah sendirian, lalu kami datangi dan menanyakan rumahnya. Ia menunjuk sebuah gubuk reot dan ternyata tempat tinggalnya. Kami bersama teman-teman sempat termenung dan meneteskan air mata mengingatkan ada orang tua tinggal sendirian dipinggir sungai tanpa sanak saudara, bagaimana kalau malam hari Mbah Sangudi ini. Kemudian saya dan teman-teman musyawarah, kita gotong royong dan swadaya merenovasi rumah Mbah Sangudi biar layak huni. Besok harinya kami bergerak membongkar rumah Mbah Sangudi dibantu warga lain dan membangun rumah ini kembali.
Selanjutnya kami swadaya alakadarnya, Alhamdulillah ada yang membantu kayu, semen, asbes, pasir, batu dan lalin-lain. Dua hari kami kerjakan secara bergotong royong Alhamdulillah pada Selasa sore kemarin terselesaikan,” ungkapnya.
” Saya sebagai koordinator kegiatan ini mengucapkan terimakasih kepada teman -teman MAPAS komunitas gowes antara lain Pak Hartono Ahok, Pak Haji Eko, Pak Suryono, Pak Sumanta, Pak Heri,Pak Yuwono, Frengki, Iwan dan yang lainnya tidak bisa kami sebutkan atas partisipasinya. Semoga ini menjadi ladang pahala kita semua menjelang bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah, dengan harapan kita semua diberikan kesehatan oleh Allah SWT, sehingga mampu menjalankan ibadah puasa, “pungkas Witoyo. (Red/Pri)
Tim DemokrasiNews