DEMOKRASINEWS
, Nusa Tenggara Timur – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB ke-8 Ban Ki-Moon optimistis bahwa melalui presidensi G20 Indonesia dapat lebih berperan dalam isu perubahan iklim dan perdamaian di kawasan Asia.
Hal tersebut, disampaikannya dalam kunjungan kehormatan kepada Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma’ruf Amin, Senin kemarin (14/03/2022). Pertemuan yang berlangsung di Hotel Meruorah Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) tersebut digelar usai Pembukaan the 2nd Asia International Water Week (AIWW).
“Saya berharap melalui Presidensi G20 ini, akan menegaskan kepemimpinan Indonesia bagi dunia,” tegasnya.
Ban Ki-Moon juga mengapresiasi Pemerintah Indonesia yang telah berhasil menyelenggarakan AIWW di Labuan Bajo, pulau yang memiliki potensi keindahan wisata. Penyelenggaraan AIWW ini merupakan rangkaian dari Presidensi G20 Indonesia.
Terkait perubahan iklim, Ban Ki-Moon menekankan pentingnya pengaplikasian Paris Agreement.
“Prioritas pertama, bagaimana mengaplikasikan Paris Agreement terkait perubahan iklim dalam Presidensi ini,” ujarnya.
Ban Ki-Moon mengungkapkan, upaya penyelamatan bumi dari dampak perubahan iklim pernah dihasilkan melalui Bali Roadmap.
“Ini mungkin kebetulan yang sangat baik. Pada 2007 Indonesia memimpin Bali Roadmap, lima belas tahun kemudian Indonesia memimpin G20,” ucapnya.
Terkait keamanan kawasan, Ban Ki-Moon menyampaikan harapan agar konflik yang terjadi di negara Asia, seperti di Myanmar, dapat diangkat menjadi isu global.
“Saya yakin, dengan berbagai pengalaman yang dimiliki, Indonesia mampu menunjukkan kepemimpinan yang kuat dalam menciptakan perdamaian di kawasan,” ujarnya.
Sementara itu, Wapres menyampaikan apresiasi atas dukungan Ban Ki-Moon terhadap Presidensi G20 Indonesia yang mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger”. Tema tersebut, ujarnya, adalah sebagai upaya untuk mengedepankan semangat pemulihan pascapandemi.
Dalam masa presidensi tersebut, tutur Wapres, Indonesia akan mendorong G20 untuk menghasilkan hasil-hasil konkret yang dapat mendukung pembangunan negara berkembang, kecil, dan kepulauan. Dalam forum yang akan dihadiri oleh 20 negara dengan ekonomi terbesar di dunia tersebut Indonesia akan mengangkat tiga isu prioritas, yaitu Penguatan Arsitektur Global, Transformasi Digital, dan Transisi Energi.
“Ketiga isu ini memiliki nilai strategis dalam mendukung pemulihan global yang inklusif, menjawab kebutuhan negara berkembang dan mempersiapkan masa depan yang lebih berkelanjutan,” ujar Wapres.
Wapres pun mengapreasiasi kepemimpinan Ban Ki-Moon dalam Global Green Growth Institute (GGGI) maupun Ban Ki-Moon Center for Global Citizens. Ban Ki-Moon menjabat Co-Chair Ban Ki-Moon Center for Global Citizens pada 2017 sampai dengan 2018. Selanjutnya, ia terpilih sebagai Presiden Majelis dan Ketua Dewan Global Green Growth Institute (GGGI) sejak 2018 sampai sekarang.
“Kami berharap kerja sama yang erat terus terjalin antara Pemerintah Indonesia dan GGGI, sebagaimana tertuang dalam Country Programme Framework 2021-2025,” tuturnya.
Menutup pertemuan, Wapres juga menyampaikan apresiasi kepada Ban Ki-Moon atas kesediannya menghadiri the 2nd IAWW di Indonesia.
“Semoga kita bisa bertemu lagi di lain kesempatan, dan kami sekali lagi mengapresiasi kontribusi Bapak dalam memajukan pembangunan berkelanjutan global,” pungkasnya.
Hadir mendampingi Wapres dalam pertemuan tersebut antara lain Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartanto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, serta Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi. (BPMI SETPRES/UN)
Tim DemokrasiNews
Discussion about this post