DEMOKRASINEWS, Boyolali – Ketua DPR RI Puan Maharani mendorong Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 mendatang dijadwalkan sebelum bulan Ramadan. Sebab, menurutnya, Pemilu yang digelar setelah Ramadan akan menguras banyak energi. Menurutnya, penentuan jadwal itu masih dibicarakan antara DPR dan Pemerintah.
“Untuk saat ini Undang-Undang Pemilu tidak diubah, hanya penentuannya itu kapan. Apakah sebelum Lebaran atau sesudah Lebaran, sampai hari ini DPR sama Pemerintah masih menggodok hal tersebut,” kata Puan saat memberikan pengarahan kepada kader PDI Perjuangan Boyolali di DPC PDI Perjuangan Boyolali, Rabu kemarin (19/01/22).
Dia menilai politikus masih belum memahami konsekuensi dari penentuan jadwal Pemilu pada dua opsi tersebut. Menurutnya, gelaran Pemilu saat setelah Lebaran justru akan membebani para tokoh politik.
“Makanya kita sudah harus siap mempersiapkan diri kemungkinan-kemungkinan yang terjadi. Kalau sebelum Lebaran apa sih sebenarnya yang harus kita lakukan. Ini orang-orang politik masih tidak paham konsekuensi lapangannya kalau kemudian sebelum Lebaran gimana, kalau setelah Lebaran gimana,” katanya.
“Pasti ini akan banyak beban yang dihadapi kalau terjadinya itu setelah Lebaran, ya toh ya? Ya kan. Bayangin, puasa, Lebaran terus Pemilu, ini buat orang politik itu luar biasa energi yang akan terkuras,” ujar dia.
Lantas, dia mendorong agar Pemilu 2024 dijadwalkan saat sebelum Lebaran. Dia menyebut jadwal itu sekitar Mei.
“Makanya kita berdoa ini akan terjadi sebelum Lebaran. Kalau sebelum Lebaran, artinya pada 2024 awal. Kalau nggak salah bulan Mei, ya. Artinya awal tahun,” imbuh dia.
“Artinya 2023 itu kita semua sudah harus bersiap untuk bisa, sanggup, yakin memenangkan PDI Perjuangan tahun 2024. Siap?” katanya.(Sumber Gesuri.id)
Tim DemokrasiNews
Discussion about this post