DEMOKRASINEWS Yogyakarta –Kunjungan Kerja Reses Komisi VIII DPR RI Ke Daerah Istimewa Yogyakarta dengan mengunjungi dan menyalurkan bantuan kepada yatim piatu di Yayasan Panti Asuhan Yatim Putri Aisyiyah Daerah Istimewa Yogyakarta. Bantuan yang berasal dari Kementerian Sosial (Kemensos) tersebut berupa alat bantu pendengaran, kursi roda, sembako, dan alat bantu berjalan, di Yogyakarta, pada Jumat kemarin (08/10/2021).
Hasil rapat kerja dengan Kemensos di DPR RI, akhirnya anggaran untuk bantuan sosial bisa disalurkan dengan cepat dan terintegrasi dari Kemensos. Bantuan yang diberikan berupa alat-alat bantu untuk disabilitas. Ini adalah bentuk kerja nyata dari kemensos untuk masyarakat.
Anggota DPR RI dari Komisi VIII juga menghimbau agar Kemensos menyalurkan bantuan melalui program-program terukur secara optimal karena persoalan sosial begitu tinggi. Segala bentuk kerancuan serta kecurangan dalam pemberian bantuan sosial kepada masyarakat agar diminimalisir.
Sementara Anggota Komisi VIII DPR RI I Komang Koheri saat mengunjungi Desa Wedomartani, Sleman, D.I Yogyakarta pada Sabtu (09/10/2021) sangat mengapresiasi keberhasilan masyarakat serta pemerintahan setempat dalam menekan kejahatan serta kekerasan terhadap anak dan perempuan.
Komang Koheri mengatakan, ” Desa Wedomartani, Sleman, D.I Yogyakarta bisa menjadi pilot project bagi desa-desa seluruh Indonesia dalam menekan angka kejahatan, pelecehan terhadap perempuan dan juga kekerasan anak. Kegiatan untuk karang taruna di desa ini cukup aktif, mereka juga membuat program desa ramah anak dan perempuan serta membentuk badan penanggulangan bencana tingkat desa.
I Komang Koheri berharap agar kegiatan positif yang ada di desa Desa Wedomartani tersebut, harus terus dijalankan dan dikembangkan lagi sesuai dengan potensi yang dimiliki.
“Harus ada keberlangsungan dalam kegiatan ini. Karena kegiatan ini akan terus dinikmati oleh seluruh masyarakat desa. Masyarakat mempunyai kegiatan yang positif, terutama untuk anak-anak muda yang ada di desa bisa mengembangkan kreativitas mereka,” jelas Legislator Dapil Lampung II itu.
Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini mengatakan, anggaran yang dikeluarkan untuk mewujudkan desa mandiri ini bersumber dari swadaya masyarakat dan juga bantuan dari Pemerintahan Kabupaten Sleman. Maka dari itu ia berharap kegiatan ini terus di jalankan untuk menekan angka kegiatan yang negatif.
“Untuk mewujudkannya, mereka menggunakan biaya dari kemandirian masyarakat dan juga bantuan dari Pemerintahan Kabupaten Sleman. Maka dari itu sangat sayang sekali jika kegiatan ini tidak dikembangkan lagi. Saya lihat potensi kreatifitas masyarakat desa nya tinggi. Harus terus ada wadah yang bisa menaungi kreativitas masyarakatnya,” pungkasnya. (AdV)
Pewarta Fahmi
Tim DemokrasiNews
Discussion about this post