DEMOKRASINEWS, Semarang – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) memberi bantuan sambungan listrik gratis atau listrik murah untuk 15 ribu rumah tahun ini.
Hal itu merupakan satu di antara pencapaian tiga tahun pemerintahan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo-Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen.
Bantuan itu ditujukan untuk membantu rumah warga miskin, serta menggenjot perekonomian masyarakat yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.
Program itu dilakukan di berbagai daerah di Jateng seperti Banyumas, Wonogiri, Cilacap, Pati, Kebumen, Blora, Rembang, dan lainnya.
Saat ini, progres pekerjaan masih berlangsung hingga akhir tahun ini. Sampai Juli 2021 sudah terpasang 4.304 unit rumah atau 28,69 persen.
“Total dipasang sampai 2020 sudah sampai pada angka 40 ribu lebih sambungan. Yang tahun ini, sudah bertambah lagi progres tahun ini masih belum closing (sesuai target), karena ini masih ongoing (sedang berlangsung),” kata Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jateng Sujarwanto Dwiatmoko dihubungi pada akhir pekan.
Program yang merupakan instruksi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo ini masih berlangsung. Sesuai rencana, tahun ini akan dipasang 15 ribu sambungan listrik. Kendati pandemi, pihaknya tetap akan memproyeksikan sampai akhir tahun 2021 untuk bekerja keras mewujudkannya.
“Optimisnya terpasang 10 ribu (sambungan listrik). Karena tahun ini sepertinya kita pasang 15 ribu tapi ternyata banyak yang sudah mulai pasang sendiri,” sambungnya.
Berkurangnya rencana pemasangan sambungan listrik juga akibat faktor lain seperti pemilik rumah yang sudah meninggal, dan lain sebagainya.
Sujarwanto menuturkan, program sambungan listrik ini telah dilakukan sejak 2014. Sampai pada tahun 2020 sudah terealisasi hingga 40.173 unit rumah yang mendapat sambungan listrik gratis.
Dari jumlah itu, pemasangan sambungan listrik terbanyak di Banyumas 3.200 unit; Wonogiri 2.450 unit; Cilacap 2.371 unit; Pati 2.137 unit dan Blora 1.816 unit.
Pemasangan sambungan listrik ini juga berefek pada peningkatan produktivitas hingga kesejahteraan keluarga. Dengan listrik, masyarakat bisa melakukan aktivitas produktif seperti menjahit, membuat kerajinan dan kuliner.
Menurutnya, pemasangan sambungan listrik tahun ini telah dilakukan dalam kurun tiga bulan terakhir. Faktor adanya Covid-19 memicu kurang maksimalnya pengerjaan pemasangan sambungan listrik. “Sampai akhir tahun saya optimis pada angka 10 ribuan (sambungan listrik),” terang Sujarwanto.
Dinas ESDM juga memberikan bantuan sosial kepada berupa biogas yang telah terbangun sejumlah 81 unit sampai triwulan II dan akan ditargetkan menjadi 102 unit sampai akhir tahun 2021. Di samping itu juga dikembangkan PLTS atap untuk cluster-cluster UMKM dan pondok pesantren.( Red/Melihat Indonesia)
Tim DemokrasiNews
Discussion about this post