DEMOKRASINEWS, Lampung Timur – Produksi buah-buahan hasil pertanian di wilayah Lampung kwalitasnya tidak diragukan lagi. Sebagai bukti nyata, saat ini sudah tembus pasar ekspor maupun pasar lokal khususnya gerai minimarket atau swalayan di Jakarta maupun kota besar lainnya. Hasil pertanian buah-buahan dari Lampung antara lain nanas, pisang, alpukat, jeruk dan pepaya. Produksi buah-buahan Lampung dari petani ini rata-rata dari Kabupaten Lampung Timur.
Salah satu jenis pepaya hasil tanam petani di Desa Teluk Dalem, Kecamatan Mataram Baru Lampung Timur. Saat ini penjualanya sudah masuk kedalam pasar supermaket (Swalayan) di Jakarta.
Saat tim DemokrasiNews.co.id pada Kamis pagi (02/09/2021) menyambangi kebun pepaya dan berbincang dengan Sholikin seorang petani pepaya mengatakan, saat ini menanam buah pepaya di lahan kurang lebih 1/4 hektar, berjumlah 450 batang.
“Ia memulai tanam pepaya jenis California ini pada bulan Desember 2020 lalu. Dengan usia delapan bulan saat ini sudah bisa di panen buahnya. Dengan luas lahan seperempat hektar, jika sudah berbuah maka panen dapat dilakukan setiap pekan.Dalam masa panen biasanya menghasilkan lima kwintal sekali panen. Buah pepaya memiliki ukuran standar yang diminta pihak distributor jika penjualan ke swalayan yakni biasanya di hargai untuk great A Rp, 2000 dan great B Rp1500 perkilonya,” kata Sholikin.
” Tentunya sebagai petani, kami juga mengalami kendala dalam menanam pepaya tersebut. Jika perawatan tanaman pepaya tidak maksimal maka terserang penyakit. Sampai saat ini kesulitan yang saya alami yakni pengalaman atau penyuluh dari ahli pertanian. Hanya saja dalam menanggulangi penyakit, kami cukup memberikan pestisida dan sejenisnya. Masalah lain yakni jika musim kemarau pasokan air. Sebab tanaman pepaya membutuhkan cukup banyak air. Sementara saat ini kami masih menggunakan tempat penampungan air hujan sebagai media penyiraman. Harapan kami kepada pemerintah setempat supaya bisa memberikan bantuan sumur bor, agar pasokan air tercukupi dan bisa mengaliri di kebun pepaya kami,” jelas Sholikin.
Sementara itu tim DemokrasiNews.co.id juga bertemu dengan Nurhadi sahabat lamanya yang saat ini sebagai distributor pengepul buah pepaya warga Kecamatan Mataram baru mengatakan, dirinya saat ini membina enam belas orang petani dan ada sebelas petani buah pepayanya sudah siap di panen. Jumlahnya ada sekitar delapan ribu batang pohon pepaya. Adapun luas lahan mencapai delapan hektar di Desa Teluk Dalem, petani khususnya menanam buah pepaya jenis California. Dari jumlah tersebut sekarang ini sudah siap panen perdana dan siap produksi dalam setiap pekan.
Dalam penjualannya buah pepaya hasil panen sebelum dikirimkan ke Jakarta di kumpulkan di gudang, kemudian melalui proses dicuci terlebih dahulu dan di bungkus menggunakan kertas kering untuk menghindari lecet bagian kulit maupun pembusukan. Selanjutnya proses pengiriman. Jika melihat pangsa pasar pasca pandemi Covid-19 ini progres kedepan masih sangat kekurangan,sebab kebutuhan di Jakarta sangatlah banyak,” kata Nurhadi.
Dengan adanya usaha ini bisa membantu perekonomian masyarakat sekitar, karena kami mengambil pekerja dari kaum ibu sekitar dengan sistem upah harian. Untuk sementara jumlah pekerja memetik buah pepaya ada 6 orang. Untuk proses griding dan packing/pengemasan,kami membutuhkan banyak tenaga sekitar 12 orang,” jelas Nurhadi.
Dalam mengakhiri perbincangan Nurhadi juga menyampaikan jika menjadi seorang petani tidak harus gengsi.Bertani itu bukan mimpi di siang hari, tetapi bertani itu menjajikan bukti serta hasil. Jika kita serius menekuni apa yang telah kita kerjakan akan menghasilkan. Kuncinya kita harus selalu bersyukur apa yang kita dapat hari ini. Kita tidak boleh ingkar atas rezeki yang kita dapat selalu mengucapkan Alhamdulillah kepada Alloh SWT sebagai ucapan syukur,”ungkap Nurhadi mengakhiri obrolan siang ini.(*)
Pewarta Anwarudin
Tim DemokrasiNews
Discussion about this post