DEMOKRASINEWS, Lampung Utara – Warga Desa Cempaka Barat, Kecamatan Sungkai Jaya, Lampung Utara keluhkan kondisi jalan Poros Sriagung Bendungan yang rusak parah. Warga meminta pihak rekanan proyek irigasi bertanggung jawab.
Edi (47) warga Cempaka Barat mengatakan, kondisi jalan poros penghubung antar desa di wilayahnya itu kondisinya rusak parah, berlumpur hingga tak bisa dilalui mobil seukuran mini bus.
“Jalan kami ini termasuk jalan kabupaten, penghubung antar kecamatan dan desa, saat ini kondisinya parah karena berlumpur dan sangat dalam. Mobil kecil gak bisa lewat, di perparah lagi dengan aktivitas mobil proyek,” kata Edi, Minggu (25/10/2020).
Hal senada juga di sampaikan Indra (42) warga Sriagung kepada media ini. Menurut dia, akibat rusaknya jalan tersebut pengeluaran hasil bumi warga desa jadi terhambat. “Saat kami menjual singkong atau hasil bumi lain jadi bayar dua kali karena muatan gak bisa penuh,” ujarnya.
Kades Cempaka Barat, Darwansyah menambahkan bahwa jalan tersebut memang sudah lama tidak di perbaiki, bahkan sudah bertahun-tahun di tambah lagi cuaca penghujan dan digunakan kendaraan bermuatan berat melintasi jalan tersebut.
“Satu tahun terakhir ini, ada proyek pembangunan irigasi, sehingga kendaraan besar dengan muatan berat memperparah kondisi jalan. Kami berharap pihak kontraktor pembangunan irigasi Bendungan Tulung Mas bisa memperbaiki, meskipun hanya sekedar ditimbun dengan batu krokos” tandasnya.
Melalui sambungan telepon, Camat Sungkai Jaya Wartoni, S.Sos membenarkan parahnya kondisi jalan tersebut. “Harusnya memang tahun ini jalan Sri Agung Bendungan dibangun, bahkan sudah sempat di ukur oleh pihak terkait, namun karena Covid-19, pembangunan di tunda,” tukasnya.
Terkait keluhan masyarakat, Camat Sungkai Jaya mengembalikan kepada masyarakat. Selaku camat ia berharap akan ada solusinya. “Informasi dari masyarakat tentunya ada dasarnya dan mereka yang lebih paham,” pungkasnya.
Sementara, hinggga berita ini di turunkan, pihak pelaksana Proyek Irigasi Bendungan Tulung Mas belum dapat di temui dan belum bisa juga di hubungi.
Pewarta : Bambang
Editor : Roy Choiri
Discussion about this post