• Landing Page
  • Shop
  • Contact
  • Buy JNews
Rabu, Desember 31, 2025
  • Login
Demokrasinews.co.id
  • Beranda
  • Nasional
  • Tokoh
  • Kesehatan
  • Politik
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Advertorial
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Nasional
  • Tokoh
  • Kesehatan
  • Politik
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Advertorial
No Result
View All Result
Demokrasinews.co.id
No Result
View All Result
Home Edukasi

Nanang Ermanto, Dari Anak Nakal Hingga Kini Jadi Bupati Lampung Selatan

DemokrasiNews
24/06/2020
in Edukasi
Nanang Ermanto, Dari Anak Nakal Hingga Kini Jadi Bupati Lampung Selatan

DEMOKRASINEWS – Bupati Lampung Selatan, H. Nanang Ermanto membagikan kisah perjalanan hidupnya yang dimulai sejak kecil hingga dewasa.

Sebuah kisah yang mungkin bisa menjadi inspirasi setiap orang itu, ia ceritakan dalam program bertajuk “Jendela Inspiratif” yang akan di tayangkan Stasiun Televisi Swasta Nasional ANTV.

Proses pengambilan gambar yang dipandu presenter cantik Umi Rahmawati itu pun berlangsung di rumah dinas bupati Lampung Selatan, pada Rabu (24/6/2020) pagi.

Nanang Ermanto, Dari Anak Nakal Hingga Kini Jadi Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto, Dari Anak Nakal Hingga Kini Jadi Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto, Dari Anak Nakal Hingga Kini Jadi Bupati Lampung Selatan

Nanang mengisahkan, sejak kecil ia telah merasakan kerasnya kehidupan. Bahkan beberapa kali ia harus berpindah-pindah sekolah saat masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).

Sebab, sewaktu sekolah ia termasuk anak yang nakal di banding anak-anak sebaya lainnya. Menurutnya, di eranya dulu, kalau tidak nakal tidak ngetop.

“Waktu SD saya lima kali pindah sekolah. Kalau gak bandel Nanang gak jadi Nanang,” cetus Nanang Ermanto seraya mengenang kisah masa kecilnya.

Selepas menamatkan SD di Sidoarjo pada tahun 1981, kedua orang tuanya memutuskan ia harus mendapatkan pendidikan khusus. Tujuan supaya ia bisa berubah.

Akhirnya ia ditempatkan di sekolah rehabilitasi anak nakal Handayani, Cilandak, Jakarta Selatan. Ini bukan tempat sekolah anak-anak yang memiliki keterbelakangan mental (cacat).

“Tiga tahun saya belajar di Wisma Handayani. Pelajarannya seperti sekolah umum biasa. Hanya saja yang membedakan kebebasannya. Saya benar-benar digembleng soal psikologi kejiwaan, kedisiplinan, keterampilan dibidang pertanian, prakarya dan lain sebagainya,” ungkapnya.

Ia menuturkan, meski sekolah luar biasa (SLB) Handayani berada dibawah naungan Departmen Sosial, namun ketika itu sekolahnya belum bisa menyelenggarakan ujian secara mandiri.

Ia akhirnya mengikuti ujian di SMPN 11 Jakarta. “Karena sekolahnya belum terakreditasi. Jadi (ujian) ikut di SMPN 11 Jakarta. Alhamdulillah saya lulus. Dan kembali ke Lampung,” tuturnya.

Tidak sampai disitu, setelah kembali ke Bandar Lampung, ia mencoba mendaftar di Sekolah Menengah Atas (SMA). Meski telah memiliki ijazah Sekolah Menengah Pertama (SMP), ia sempat kesulitan masuk ke berbagai SMA yang ada di Bandar Lampung.

Hampir semua sekolah yang ia datangi menolak. Bahkan, ia mengungkapkan kekecewaanya saat mendaftar di SMA Wijaya. Niat baiknya untuk belajar dijenjang SMA pun kembali ditolak.

Alasannya, riwayat pendidikannya tertulis SLB Handayani Pusat Rehabilitasi Anak Nakal. Sempat putus asa, akhirnya ia mendaftar di SMA Tunas Harapan Gedung Meneng, Bandar Lampung. Singkat cerita ia pun berhasil menyelesaikan pendidikan SMA pada tahun 1987.

Ketika beranjak remaja, ia sempat membantu orang tua berkebun dan usaha dagang di Desa Way Galih, Kecamatan Tanjung Bintang.

Sejak dulu ia memang senang bersosialisasi dan berorganisasi. Ketika itu tahun 1990 kharismatik kepemimpinan bung Karno menjadi sosok figur yang ia idolakan.

Hingga kemudian ia bergabung belajar dunia politik bersama dengan Partai Demokrasi Indonesia di Kecamatan Tanjung Bintang (PDI Perjuangan saat ini).

Dari situ ia mulai aktif belajar politik dan berorganisasi. Bersama PDI ia didik bagaimana berorganisasi dan belajar tentang ideologi-ideologi berbangsa dan bernegara.

“Saya terinspirasi dengan sosok bung Karno. Dia tokoh proklamator dan merupakan pendiri bangsa yang mempunyai rasa nasionalisme yang tinggi. Sosoknya juga memiliki rasa sosial yang tinggi yaitu pengorbanan jiwanya bagi bangsa dan negara,” ucapnya.

Jalan takdir yang digariskan Tuhan bagi Nanang tidak pernah diduga. Sempat menjadi satpam, anggota BPD Way Galih, Kepala Desa Way Galih dua periode hingga anggota DPRD Lampung Selatan dua periode mengantarkan dua jabatan penting yang kemudian didudukinya.

Dengan bermodalkan rekam jejaknya itu, ia kemudian dipinang PDI Perjuangan untuk maju berpasangan dengan H. Zainudin Hasan sebagai calon wakil bupati Lampung Selatan.

“Saya tidak pernah bermimipi jadi bupati. Ya berjalan saja seperti air mengalir. Dari wakil bupati, lalu Plt sampai kemarin alhamdulillah sudah definitif sebagai bupati,” ujarnya.

Ia menuturkan, kesuksesannya itu tidak datang dengan sendirinya. Sukses yang diperolehnya bukan karena kemampuannya sendiri. Melainkan juga dibantu oleh orang-orang terdekatnya.

Menurutnya, kesuksesan suami tidak terlepas berkat dukungan seorang istri. Tanpa dukungan yang kuat, belum tentu karier suami bisa terus menanjak. Perlu kerja sama yang baik antara pasangan suami istri. Keduanya harus saling mensupport.

“Dibalik kesuksesan seorang suami, ada istri yang luar biasa dibelakangnya. Disamping anak-anak juga selalu mengawasi setiap apa saja yang saya kerjakan dan lakukan. Jika ada hal yang kurang anak-anak selalu mengingatkan saya,” imbuhnya.

Dibalik kesuksesannya juga berkat peran dan dukungan besar dari orang tua, khususnya ibunya. Ia mengungkapkan, sejak kecil ia selalu diajarkan tentang kepedulian terhadap sesama, kejujuran dan kerja keras, serta memperhatikan orang yang memerlukan bantuan.  

“Pesan ibu yang selalu saya ingat, bilamana kamu bisa menolong orang, jangan kamu pamrih. Supaya kamu nanti hidupnya lancar,” kata Nanang.

Namun, jalan terjal menuju puncak karirnya tidak semudah itu. Berbagai hambatan dan rintangan harus ia alami dan lalui dimasa transisi ketika menjadi Pelaksana tugas bupati.

Mulai dari tsunami birokrasi karena kasus kepala daerah sebelumnya. Kemudian banjir bandang di Kota Kalianda yang menghancurkan jembatan penghubung Pasar Inpres Kalianda.

Belum lagi musibah tsunami akibat letusan Gunung Anak Krakatau yang menyapu wilayah pesisir di Kecamatan Rajabasa dan sebagian Kecamatan Kalianda.

Berkat kebersamaan dan gotong royong yang selalu ia tekankan, persoalan satu persatu bisa diselesaikan. Diawali dengan membangun spirit para Aparatur Sipil (ASN), membenahi birokrasi sehingga pelayanan kepada masyarakat mulai kembali normal.

Lalu menjalin komunikasi dan koordinasi dengan para pelaku usaha untuk memperbaiki jembatan Pasar Inpres tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

“Tiga cobaan ini yang saya lalui. Semua saya atasi dengan kebersamaan dan gotong royong. Ini yang selalu saya tanamkan. Alhamdulillah sampai saat ini Kabupaten Lampung Selatan dalam keadaan aman, nyaman, dan kondusif,” kata Nanang.

Tekad mengabdinya untuk mewujudkan kabupaten berjuluk Khagom Mufakatmenjadi lebih baik tak sebatas itu. Upaya meningkatkan pembangunan diberbagai sektor terus dilakukan.

Keterbatasan anggaran daerah yang dimiliki Kabupaten Lampung Selatan justru menjadi tantangan untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Terlebih sebagai pintu gerbang Pulau Jawa-Sumatera dengan akses jalan tol terpanjang, ia harus bisa menjawab tantangan itu.

Salah satu terobosan yang ia lakukan adalah dengan melibatkan para pelaku usaha melalui Forum Corporate Social Responsibility (CSR) Lampung Selatan. Alhasil, sejumlah pembangunan bisa terwujud tanpa mengganggu dana APBD.

“Dulu waktu bangun jembatan Pasar Inpres gak pakai APBD. Tapi pakai dana CSR dari para pelaku usaha yang ada di Lampung Selatan. Kita saling bekerja sama,” katanya.

Pewarta : Anesmi Hasroni
Editor : Redaksi


Berita Terkini

Inovasi Pelayanan Publik, Lampung Timur Miliki SAMSAT Drive Thru Digital
Advertorial

Inovasi Pelayanan Publik, Lampung Timur Miliki SAMSAT Drive Thru Digital

DemokrasiNews
28/12/2025
Pelantikan Pengurus ASPIKOM Jabodetabek, Pemerintah Dorong Peran Kampus di Era AI dan Media Digital
Nasional

Pelantikan Pengurus ASPIKOM Jabodetabek, Pemerintah Dorong Peran Kampus di Era AI dan Media Digital

DemokrasiNews
23/12/2025
Peringati Hari Ibu ke-97, PERPENI Lampung Kunjungi LKS Permata Bunda Pringsewu
Advertorial

Peringati Hari Ibu ke-97, PERPENI Lampung Kunjungi LKS Permata Bunda Pringsewu

DemokrasiNews
25/12/2025
Perpeni Lampung Beri Tali Kasih kepada Penyandang Disabilitas
Advertorial

Perpeni Lampung Beri Tali Kasih kepada Penyandang Disabilitas

DemokrasiNews
19/12/2025
Tanam Pohon di Kebun Malabar, KDM: Jauhkan Jawa Barat dari Bencana Alam
Edukasi

Tanam Pohon di Kebun Malabar, KDM: Jauhkan Jawa Barat dari Bencana Alam

DemokrasiNews
17/12/2025
Percasi Lampung Gelar Rakerprov 2025 di Tubaba, Matangkan Atlet Menuju PON
Olahraga

Percasi Lampung Gelar Rakerprov 2025 di Tubaba, Matangkan Atlet Menuju PON

DemokrasiNews
25/12/2025

Related News

Bantuan Tumpang Tindih, Pekon Guring Gelar Musdessus

Bantuan Tumpang Tindih, Pekon Guring Gelar Musdessus

26/02/2021
HUT Adhyaksa Ke-60, Kejari Lamsel Musnahkan BB Narkotika dan Cukai Rokok

HUT Adhyaksa Ke-60, Kejari Lamsel Musnahkan BB Narkotika dan Cukai Rokok

20/07/2020

Black Shark 4 Gaming Phone Review: This Feels Like Cheating

18/05/2023

Laman

  • Privacy Policy
  • Contact
  • Redaksi
  • Beranda

© 2025 DemokrasiNews.co.id

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Redaksi
  • Advertorial
  • Nasional
  • Tokoh
  • Sosial Budaya
  • Kesehatan
  • Politik
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Zona Wakil Rakyat
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Olahraga

© 2025 DemokrasiNews.co.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?
https://demokrasinews.co.id/