DEMOKRASINEWS, Lampung Timur – Pemerintah Provinsi Lampung telah menggelar acara Gerakan Tanam Cabai di Desa Margototo, Kecamatan Metro Kibang, Kabupaten Lampung Timur pada Selasa, (12/11/2024). Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk mempertahankan swasembada pangan secara berkelanjutan, serta mendiversifikasi dan meningkatkan kualitas produk pertanian di daerah tersebut.
Dalam acara ini, Pemerintah Provinsi Lampung mengajak para petani untuk menanam cabai sebagai salah satu komoditas yang memiliki potensi pasar yang tinggi dan bisa meningkatkan pendapatan mereka. Gerakan ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan daerah sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani.
Pjs Bupati Lampung Timur, Senen Mustakim, menjelaskan bahwa Lampung Timur memiliki potensi besar di bidang pertanian, baik dari segi Sumber Daya Alam (SDA) maupun Sumber Daya Manusia (SDM). Potensi alam yang melimpah, ditambah dengan keberadaan masyarakat yang memiliki keterampilan dan pengalaman dalam bertani, memberikan peluang besar untuk mengembangkan sektor pertanian di daerah ini.
Mustakim menyampaikan bahwa Kabupaten Lampung Timur memiliki lahan seluas 212.920 hektar, terbagi menjadi 61.584 hektar sawah dan 162.572 hektar lahan kering, yang memungkinkan pengembangan tanaman hortikultura, termasuk cabai. Terdapat pula 6.489 kelompok tani yang menjadi kekuatan utama dalam pengelolaan dan pengembangan produk pertanian di daerah tersebut.
Dengan potensi lahan yang sangat besar, Lampung Timur menjadi salah satu kabupaten dengan kontribusi signifikan dalam produksi bahan pangan pokok di Provinsi Lampung. Pjs Bupati Lampung Timur, Senen Mustakim, menyambut positif pelaksanaan Gerakan Tanam Cabai yang digelar di wilayah tersebut. Ia berharap bahwa kegiatan ini dapat memberikan solusi jangka panjang untuk mengatasi permasalahan ketersediaan dan harga cabai, yang selama ini sering menjadi isu di tingkat lokal.
Mustakim menjelaskan, Gerakan Tanam Cabai diharapkan dapat membantu meningkatkan produksi cabai di Kabupaten Lampung Timur, yang pada gilirannya dapat menstabilkan pasokan dan harga cabai di pasar. Hal ini tidak hanya akan menguntungkan petani cabai, tetapi juga masyarakat secara keseluruhan, mengingat cabai adalah komoditas penting yang sering mengalami fluktuasi harga yang signifikan.
Dengan adanya program ini, pemerintah daerah berharap Lampung Timur dapat menjadi salah satu pusat penghasil cabai yang andal, mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah, serta menciptakan kemandirian pangan yang lebih baik bagi masyarakat.
“Selaku Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Lampung Timur, kami mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Provinsi Lampung, yang telah melaksanakan kegiatan pada hari ini,” ujar Mustakim.
Pjs Bupati Lampung Timur, Senen Mustakim, menambahkan, “Kegiatan ini merupakan upaya untuk mengendalikan inflasi dan stabilitas harga pangan di Lampung Timur, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam hal komoditas cabai, yang merupakan sebuah langkah penting dalam menjaga ketersediaan pasokan dan kestabilan harga cabai di Provinsi Lampung umumnya, dan Kabupaten Lampung Timur pada khususnya.”
“Perlu kami sampaikan pula, bahwa sampai dengan Tahun 2023, Komoditas Cabai Kabupaten Lampung Timur telah mencapai produksi: di antaranya Cabai Besar sejumlah 39.770,85 Kuintal, Cabai Keriting 8.350,90 Kuintal, dan Cabai Rawit 2.069,37 Kuintal,” ujar Mustakim.
Untuk mendukung program ini, Pemerintah Kabupaten Lampung Timur telah memberikan berbagai bentuk bantuan kepada petani, antara lain bibit cabai, pupuk, dan mulsa. Selain itu, kemitraan dengan pihak swasta juga difasilitasi untuk membantu pemasaran hasil pertanian agar tetap memperoleh harga yang wajar dan stabil.
Dengan berbagai langkah tersebut, Mustakim berharap produksi cabai di Kabupaten Lampung Timur dapat terus meningkat, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga untuk berkontribusi pada pasokan cabai di tingkat provinsi. Upaya tersebut diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan daerah dan menjaga kestabilan harga cabai yang sangat penting bagi ekonomi masyarakat. (Red/Rls Kominfo Lampung Timur)