DEMOKRASINEWS, Lampung Timur – Menyikapi pemberitaan media DemokrasiNews.co.id, terkait adanya seorang bayi berusia satu bulan bernama Azka Rianda Saputra, anak kedua pasangan Alamsyah dan Rina Septiyana Safitri warga Desa Negara Batin, Kecamatan Jabung, terlahir mengalami kelainan tidak memiliki anus untuk membuang air besar (BAB) dan sepasang suami istri dengan usia sudah sangat sepuh (tua) Ayub ( 80 tahun ) serta isterinya bernama Maspinah ( 56 tahun) warga Desa Gunung Sugih Kecil, Kacamatan Jabung, Lampung Timur, hidup miskin juga mengalami sakit berkepanjangan mendapatkan respon cepat sekaligus perhatian khusus langsung oleh Ibu Tri Rismaharini Menteri Sosial Republik Indonesia dan Anggota Komisi VIII Anggota DPR-RI I Komang Koheri. Perwakilan dari Kementerian Sosial dan tim, I Komang Koheri pada Sabtu siang kemarin (03/09/2022) mengunjungi tempat tinggal mereka dan memberikan bantuan.
Sandi Yudha SH, Koordinator tim reaksi cepat I Komang Koheri juga Pimpinan Umum media DemokrasiNews.co.id menjelaskan bantuan yang diberikan untuk keluarga bayi Azka Rianda Saputra, antara lain: sembako dan perlengkapan bayi, uang pengganti tranportasi berobat, tambahan biaya untuk usaha orang tuanya, dan dalam tiga bulan kedepan akan membantu bayi Azka Rianda Saputra dalam pengobatan serta menjalani oprasi lanjutan. Selanjutnya bantuan untuk bantuan untuk pasangan suami bapak Ayub keluarga kurang mampu sudah lanjut usia yang sedang mengalami sakit-sakitan yakni: sembako dan perlengkapan pakain serta kain dan uang tambahan biaya untuk pengobatan,” jelas Yudha.
Sandi Yudha menambahkan untuk penyerahan diberikan langsung oleh Bapak Tahan, Ketua Balai Wiyataguna Bandung serta tim perwakilan dari Kementerian Sosial dan Dede Suhendri Tenaga Ahli, I Komang Koheri. Penyerahan bantuan disaksikan keluarga dari bayi Azka Rianda Saputra serta keluarga Bapak Ayub dan pamong desa setempat dan warga lingkungan tempat tinggal mereka. Pada intinya setiap persoalan sosial yang sudah dilaporkan melalui tim Komang Koheri, Insyaallah langsung mendapatkan perhatian langsung dari Kementerian Sosial. Harapanya semoga bantuan ini dapat membantu meringankan beban warga yang mengalami kesulitan ekonomi apalagi terkait kesehatan dan penyandang disabilitas,” pungkas Sandi Yudha.
Diberitakan oleh Demokrasinews.co.id sebelumnya seorang bayi satu bulan bernama Azka Rianda Saputra sejak lahir tidak memiliki anus, sehingga harus menjalani operasi pemasangan selang melalui perutnya untuk membuang air besar. Bayi Azka Rianda Saputra harus menunggu tiga bulan kedepan untuk kembali menjalani operasi tahap kedua pembuatan anusnya. Sambil menunggu usia bayi Azka tiga bulan untuk operasi kedua, ada alat tambahan untuk mempermudah buang air besar, namun alat tersebut cukup mahal yakni mencapai lima jutaan. Alat tersebut, harus membeli secara pribadi tidak tercaver dalam kartu BPJS, sedangkan kedua orang tua bayi Azka hanya buruh serabutan yang tidak mungkin mampu membelinya.
” Maka daripada itu melalui media DemokrasiNews.co.id, berharap informasi ini dapat tersampaikan kepada pihak terkait sehingga ada bantuan dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.
Selanjutnya pasangan suami istri Ayub ( 80 tahun ) serta isterinya bernama Maspinah ( 56 tahun) hidup miskin dan dalam kondisi sakit -sakitan perlu uluran tangan kita semua, baik dermawan maupun pemerintah terkait.
Pasalnya pasangan suami isteri ini, selain. Sang suami Ayub selama tiga bulan ini, harus terbaring di tempat tidur karena menderita sakit gagal ginjal, sehingga harus menahan sakit yakni kencing darah. Sedangkan sang istri Maspinah juga mengalami sakit kanker payudara dan mukanya mengalami luka koreng seperti terbakar. Pasangan suami isteri untuk makan saja sementara hanya mengandalkan belas kasihan warga sekitarnya.
Berharap dengan pemberitahuan oleh media DemokrasiNews.co.id, yang peduli terhadap kegiatan sosial dapat menyampaikan informasi ini kepada anggota DPR-RI, Komisi VIII atau Kementerian Sosial dan Kementerian Kesehatan sehingga pasangan suami isteri mendapatkan perhatian pemerintah terkait, baik pemerintah daerah maupun pusat. Sebab pasangan suami istri Ayub dan Maspinah ini tidak memiliki sanak saudara. Kalaupun ada kemungkinan tinggalnya jauh-jauh, sehingga otomatis warga sekitarnya yang mengurus kebutuhan mereka. ( Tim Liputan DemokrasiNews/ Red)
Tim DemokrasiNews