DEMOKRASINEWS
, Tulang Bawang – Para petani kelapa sawit di Kabupaten Tulang Bawang sepekan menjelang hari raya Idul Fitri ini, harus menerima kenyataan pahit dengan anjloknya harga kelapa sawit baik ditingkat lapak maupun harga yang sudah ditentukan oleh pabrik. Padahal hasil jual dari panen kelapa sawit ini untuk mencukupi kebutuhan keluarga menjelang lebaran.
Anjloknya harga kelapa sawit ini setelah ada keputusan sementara menutup ekspor CPO karena mahalnya harga minyak goreng di dalam negeri. Sebelumnya harga kelapa sawit berbertah Rp3.500 hingga 3.700 perkilonya, kini turun drastis menjadi Rp.1.400 perkilonya. Penurunan harga sawit yang signifikan tentu sangat dirasakan dampaknya oleh para petani sawit yang ada di Tulang Bawang.
Seperti yang diungkapkan oleh Mardi petani kelapa sawit warga Batanghari, Kecamatan Rawa Pitu yang mengandalkan perekonomiannya dari hasil kelapa sawit di kebunnya. Dia mengaku kaget dengan perubahan harga sawit secara tiba-tiba, terlebih saat ini menjelang Idul Fitri dimana kebutuhan meningkat dan harga sembako yang juga mengalami kenaikan, termasuk dengan harga minyak goreng yang saat ini belum mengalami penurunan.
Pernyataan sama dialami oleh Paimen pemilik armada truck yang mengangkut buah sawit petani untuk dibawa ke pabrik. Selain penurunan harga buah kelapa sawit, dia juga mengeluhkan lamanya proses antrean di pabrik yang mengakibatkan operasional membengkak.
Penurunan harga buah sawit yang drastis ini juga berpengaruh bagi pelaku usaha untuk memberi tunjangan hari raya ( THR ) bagi karyawannya. Berharap harga buah sawit akan kembali mormal sehingga kehidupan petani menjadi lebih baik lagi.( Gunawan)
Tim DemokrasiNews
Discussion about this post