DEMOKRASINEWS, Bandarlampung – Anggota Komisi V DPRD Provinsi Lampung dari Fraksi PDI Perjuangan Budhi Condrowati menyoroti insentif atau gaji guru honorer yang tidak kunjung terbayarkan.
Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan, terkait insentif guru honor SMA dan SMK tahun 2021 untuk semester genap memang tidak ada di anggaran karena terdampak recofusing,” kata Anggota Komisi V DPRD Lampung Budhi Condrowati, Selasa kemarin (08/02/2022).
Kemudian, untuk di tahun 2022 juga tidak dianggarkan di semester genap (Hanya mendapatkan insentif di semester ganjil). “Hanya dibayarkan di semester ganjil saja,”jelasnya.
Adapun jumlah guru honorer dari tadinya 6.000 orang, sekarang sudah mencapai 6.816 guru honorer. Dengan insentif yang tadinya Rp204.000 per-orang sekarang menjadi Rp210.000 per orang,” ujarnya.
Melihat peristiwa tersebut, Komisi V DPRD Lampung meminta kepada Disdikbud Provinsi Lampung, BPKAD dan Bappeda Lampung agar insentif guru honorer dimasukkan ke dalam APBD perubahan sehingga guru mendapatkan hak dan kewajibannya.
“Kan kasian guru honorer cuma dapat gaji 6 bulan saja. Sedangkan untuk 6 bulannya kemana, kasian kita, prihatinlah melihat pengabdian para guru honor. DPRD Lampung melalui Komisi V akan berjuang agar semester genap tahun ini insentif untuk guru honorer di anggarkan di perubahan,” kata Budhi.
“Untuk tahun 2022 juga hanya semester ganjil saja yang dibayarkan, kita akan berjuang agar masuk di perubahan sehingga bisa di rapel nantinya (Juli, Agustus, September dan seterusnya,” pungkasnya.( Hms DPD PDI Perjuangan Lampung )
Tim DemokrasiNews
Discussion about this post