DEMOKRASINEWS, Lampung Timur – Sebuah ide serta terobosan baru dalam bidang pertanian organik di ujicobakan oleh Serikat Tani Indonesia (Sertani) di area pertanian Desa Mataram Baru, Kecamatan Matarambaru, Lampung Timur. Mina Padi Organik merupakan pola tanam padi yang mengedukasi pertanian dan perikanan dalam satu tempat. Disamping itu tanaman padi tersebut, tidak menggunakan bahan atau pupuk kimia, cukup menggunakan pupuk kandang dari kotoran kambing dan sapi yang sudah dipermentasikan menjadi kompos organik.
Agus Eka Jasutra warga setempat yang juga Ketua Serikat Tani Indonesia (Sertani) Lampung mencoba mengembangkan sistem Mina Padi Organik tersebut. Lahan yang diujicoba ini kurang lebih lebar 20 meter X 70 meter. Pada Minggu siang (21/11/2021) Mina Padi Organik yang ia kembangkan ini memasuki panen perdana dengan hasil cukup memuaskan. Hasilnya tak kalah dengan padi yang menggunakan pestisida pupuk kimia. Alhamdulillah ini hasilnya cukup lumayan dapat tiga belas(13) karung perkarung seberat 50 kg padi basah, ” kata Eka.
Agus Eka Jasutra mengatakan, lahan ini sengaja sebagai ujicoba awal sistem Mina Padi Organik sebagai contoh untuk para petani yang mengantungkan kebutuhan tanam pada pupuk kimia. Bibit padi yang kita tanam saat ini jenis Sertani/MSP 13 type A. Usia tanam hingga panen padi ini, kurang lebih 120 hari. Ini merupakan perdana untuk wilayah Matarambaru bahkan di Lampung Timur, “jelas Eka.
Eka menambahkan terobosan ini sebagai edukasi untuk para petani yang selama ini menggantungkan sistem tanam padi menggunakan pupuk kimia. Apalagi saat musim tanam waktu pemupukan para petani sibuk mencari pupuk kimia, bahkan kesulitan. ” Setelah uji coba ini berharap petani memulai tanam padi organik dengan sistem Mina Padi.
Sistem organik ini lebih murah biayanya, hasilnya tidak kalah dengan yang menggunakan pupuk kimia dan hara kesuburan tanah juga terjaga dengan baik. Sistem organik tidak merusak tanah karena tanpa kimia dan Mina Padi atau ikan dapat tumbuh baik serta berkembang biak, ” jelas Eka.
Sementara Anang Prihartoro Dewan Penasehat Sertani mengapresiasi yang dilakukan oleh Agus Eka Jasutra ini. Berharap para petani mencoba dan mengembangkan sistem Mina Padi Organik, karena murah biayanya, hasilnya juga tidak kalah dengan sistem tanam menggunakan pupuk kimia. Disamping itu padi atau beras yang dihasilkan juga sehat tanpa kimia. Untuk harga jual tentu juga lebih mahal. Hanya saja petani belum memahami, maka dengan ujicoba ini semoga dapat dicontoh petani lain, ” kata Anang.
Sementara Camat Mataram Baru Sriyati memberikan apresiasi kepada Sertani, ” saya bisa melihat panennya ternyata lebih bagus. Berharap kepada para petani di Kecamatan Matarambaru mengembangkan sistem pertanian organik ini. Panen padinya cukup bagus tanpa bahan kimia hanya menggunakan pupuk organik dan membuat lahan yang tadinya tandus menjadi tetap subur.
” Lahan persawahan disini ada sekitar 500 hektar, apa lagi sistem organik ini dengan masa panen cukup singkat hanya 120 hari. Artinya dalam satu tahun itu kita bisa panen tiga kali. Disamping itu sistem pengairan irigasinya wilayah ini juga bagus .Insya Allah bisa membuat masyarakat semakin makmur,” jelas Camat.
Hadir dalam kegiatan ini, Camat Mataram Baru Sriyati, Kades Mataram Baru Mamin Sudarmin, Ketua Serikat Tani Indonesia (Sertani) Kabupaten Kota di Lampung, Dewan Penasehat Sertani Anang Prihantoro, Kades Kebon Damar Tripandoyo, Mahasiswa Unila dari Fakultas Pertanian Alfrido Risky Anando, Anggota Polsek Mataram Baru Bripka Amry Yulianto, Anggota P3A Lampung Timur Supriyono, Anggota Sertani dan Pokdarwis GrebeQ Ayem beserta masyarakat setempat.( Priyono )
Tim DemokrasiNews
Discussion about this post