DEMOKRASINEWS, Bandung – Karantina Pertanian Bandung mengunjungi perkebunan kopi yang ada di Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung guna melakukan pendampingan. Turut hadir juga Direktorat Jenderal Perkebunan-Kementan RI dan Java Preanger.
Ahmad Rizal Nasution, Kepala Karantina Pertanian Bandung menjelaskan kepada media Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, memiliki iklim khas pegunungan. Kecamatan Ibun juga memiliki segudang potensi di bidang perkebunan. Kelompok Tani Wanoja mencoba membudidayakan kopi secara organik.
Mereka menggunakan pupuk yang berasal dari jerami dan limbah pengolahan kopi itu sendiri, serta pestisida nabati yang diolah dari daun tembakau dan daun nimba.
Kelompok Tani Wanoja beranggotakan 55 orang petani dengan luas lahan garapan 96 hektar dan merupakan binaan dari Bank Indonesia. Pendampingan secara intensif dilakukan untuk menjamin kopi yang dihasilkan adalah kopi yang bermutu tinggi dan dapat bersaing dipasar internasional.
Sepanjang tahun 2020, Wanoja mampu menghasilkan 80 ton kopi dan dijual dalam bentuk green bean. Panen raya sendiri terjadi setiap bulan Juni dan Juli.
“Selaras dengan target Kementerian Pertanian yang ingin meningkatkan ekspor hingga tiga kali lipat (Gratieks), kami tentunya akan memfasilitasi kegiatan ekspor dan mendukung penuh setiap komoditas-komoditas unggulan daerah menembus pasar dunia,” jelas Ahmad Rizal Nasution. (Karantina Pertanian Bandung)
Tim DemokrasiNews
Discussion about this post