DEMOKRASINEWS, Lampung Tengah–Anggota MPR RI fraksi PDI Perjuangan, I Komang Koheri,SE sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan Pancasila, UUD-1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika di Kampung Rama Gunawan Kecamatan Seputih Raman Lampung Tengah, Senin (22/03/2021).
Kegiatan tersebut dihadiri antara lain Ni Ketut Dewi Nadi,ST Anggota DPRD Provinsi Lampung Komisi IV, Camat seputih Raman, Kelompok KWT Seputih Raman, kepala Kampung Sekecamatan Seputih Raman, Ketua dan Kelompok Tani Gapoktan, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat.
I Komang Koheri menjelaskan hal-hal terkait Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan dan memberikan pembelajaran lebih mengenai Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI, guna meningkatkan kesadaran masyarakat tentang berkehidupan berbangsa dan bernegara bersama masyarakat khususnya di Kabupaten Lampung Tengah.
Sebelumnya ia terlebih dahulu menjelaskan tentang Kebersamaan nilai gotong-royong, toleransi, kerukunan dan hidup berdampingan merupakan nilai-nilai yang sejalan dengan Empat Pilar Kebangsaan.
Komang menegaskan pentingnya menjaga Empat Pilar Kebangsaan agar generasi muda nantinya mampu mewarisi bangsa dan negara besar ini, melihat bahwa generasi mudalah yang kelak akan menjadi pemimpin untuk bangsa ini.
Adapun isi dari Empat Pilar Kebangsaan adalah Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara, Undang–undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai Konstitusi Negara serta ketetapan MPR, Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai Bentuk Negara dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara.
“Pancasila sebagai Ideologi Negara, seperti yang kita tahu Pancasila sendiri berasal dari dua kata Sansekerta, yakni Panca yang berarti lima dan sila yang berarti prinsip atau asa. Kelima prinsip tersebut juga tercantum dalam paragraf Ke- 4 Pembukaan Undang–undang Dasar (UUD) 1945,” ucapnya.
Undang–undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 atau disingkat UUD 1945 atau UUD 45, adalah hukum dasar tertulis, konstitusi Pemerintahan Negara Republik Indonesia saat ini.
NKRI berasal dari singkatan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdiri dari Sabang sampai Merauke. NKRI berdiri sejak proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 oleh Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta.
Bhinneka Tunggal Ika merupakan motto atau semboyan Bangsa Indonesia yang tertulis pada lambang Negara Indonesia, Garuda Pancasila. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuno yang artinya adalah berbeda–beda tetapi tetap satu.
Sementara Ketua DPRD Lampung Tengah Oemarsono atau biasa di panggil Cak No mengatakan kepemimpinan merupakan sebuah hal yang dibutuhkan dalam sebuah kelompok supaya tujuan dapat tercapai. Tanpa adanya satu pun pihak yang berjiwa pemimpin, tujuan sulit untuk dicapai karena tidak ada sosok yang bisa dijadikan pegangan.
“Pengertian kepemimpinan secara umum adalah sebuah kemampuan yang terdapat di dalam diri seseorang untuk bisa mempengaruhi orang lain atau memandu pihak tertentu untuk mencapai suatu tujuan,” terangnya.
Oleh karena itu demi mencapai tujuan untuk mewujudkan Empat Pilar Kebangsaan diperlukan pemuda–pemudi yang tangguh dan memiliki jiwa kepemimpinan agar mampu menjadi panutan bagi rekan-rekannya.
Tujuan lain dari kepemimpinan adalah untuk memotivasi orang lain agar bisa melakukan sebuah hal dengan baik, dan memaksimalkan kemampuan. Bila tidak ada sosok pemimpin, banyak yang akan mengalami demotivasi karena tidak terpacu akan sesuatu atau tidak merasa memiliki kewajiban untuk melakukan hal tertentu.
“Jadi untuk mewujudkan Empat Pilar Kebangsaan kita juga harus saling memotivasi sesama kita, agar rekan-rekan kita merasa terpacu berkewajiban untuk mewujudkan Empat Pilar Kebangsaan tersebut,” imbuhnya.
Dirinya juga mengingatkan kepada masyarakat Kecamatan Seputih Raman khususnya Kampung Rama Gunawan yang menghadiri kegiatan tersebut untuk senantiasa mematuhi protokol kesehatan Covid-19 yang berlaku agar angka penyebaran Covid-19 dapat diatasi.
“Ayo kita bersama-sama melawan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam keseharian kita, semua ini bisa kita atasi dengan kebersamaan, dengan kekompakan dan dengan persaudaraan tanpa membedakan warna kulit, suku dan agama karena semua orang yang ada di Kabupaten Lampung Tengah adalah bersaudara walaupun tidak sedarah,” tutupnya.(*)
Pewarta: Fahmi
Discussion about this post