DEMOKRASINEWS, Pesawaran — Petani di Kecamatan Way Lima, Kabupaten Pesawaran, terus berharap ke pemerintah untuk memberikan solusi terkait kelangkaan pupuk bersubsidi
Kelangkaan Pupuk tersebut juga berakibat tingginya harga eceran ditingkat penjual yang tentu saja sangat menyulitkan para petani yang saat ini tanaman padinya sedang dalam masa perawatan.
Firdaus, salah satu warga petani di Kecamatan Way Lima mengatakan, akibat kelangkaan pupuk bersubsidi, harga jual pupuk ditingkat pengecer terjadi kenaikan
”Pupuk urea harganya naik dari harga biasa1900 per kilo sekarang 2500 per kilo gram. Sementara pupuk subsidi jenis phonska dari harga 2600 sekarang harganya menjadi 2900 per kilonya” kata Firdaus
Firdaus berharap pemerintah atau instansi terkait bisa memberikan solusi terkait kelangkaan pupuk bersubsidi tersebut
”Kepada Dinas pertanian kabupaten Pesawaran tolong di tidak lanjuti kelangkaan pupuk ini, jika petani padi gagal panen, perekonomian kita terancam akan susah beras jenis premium, di kecamatan way lima,” tegasnya
Sementara itu dikutip dari laman berita CNBC Indonesia, Presiden RI Joko Widodo beberapa waktu lalu pernah mempertanyakan efektivitas dampak dari penyaluran subsidi pupuk terhadap negara. Presiden menilai, suntikan subsidi pupuk bagi petani ternyata belum berkontribusi besar bagi negara.
“Saya jadi ingat soal pupuk. Berapa puluh tahun kita subsidi pupuk. Setahun berapa subsidi pupuk? Berapa bu Menteri Keuangan? Rp 30 triliun? Rp 33 triliun seinget saya,” kata Jokowi, Senin (11/1/2021), saat rapat kerja nasional pembangunan pertanian tahun 2021.
Masih menurut laman berita CNBC Indonesia, yang mengacu data Kementerian Pertanian (Kementan), pada 2017, Kementan mengalokasikan subsidi Rp 31,33 triliun untuk program subsidi pupuk bagi petani dengan perhitungan subsidi Rp 3.010 per kilogram
Pada 2018, anggaran subsidi pupuk turun menjadi sebesar Rp 28,5 triliun. Kemudian, pada 2019 Kementan mengalokasikan pupuk bersubsidi sebanyak 9,55 juta ton dengan anggaran sebesar Rp 29 triliun dan 2020 alokasi pupuk subsidi 2020 menjadi sebanyak 8,9 juta ton atau senilai Rp 29,7 triliun
Pewarta : Andi
Editor : Roy Choiri