Demokrasinews : Lampung Timur – Nyanyian berbagai jenis burung bersahut merdu, kicauan burung liar itu bersumber dari ujung ketinggian pohon hutan yang menjulang tinggi, pohon pohon hutan berdiri kokoh di kedua sisi sungai yang biasa disebut “kali biru”, sungai tersebut merupakan sumber kehidupan satwa yang ada dalam Hutan Taman Nasional Way Kambas (TNWK). Senin (24/8/2020).
Sungai yang bermuara di Laut Labuhan Maringgai, Lampung Timur itu membelah hutan TNWK. Sinar matahari mulai menyembunyikan diri kilauan warna ke emasan menyeruak seolah bersatu dengan hamparan sungai “kali biru”.
Di tepi sungai tepatnya di wilayah sungai Way Kanan, tampak seekor buaya dewasa menikmati indahnya sore hari, buaya jantan itu seperti menikmati indahnya hamparan pasir pinggir sungai, semak semak yang lebat dan sebuah batang kayu hutan menambah suasana nyaman bagi binatang buas tersebut untuk memanjakan diri sembari menunggu mangsa.
Sungai yang berada di Seksi I dan III, menjadi surga bagi habitat berbagai jenis air tawar, bahkan puluhan Buaya hidup di sepanjang sungai biru tersebut,”selain memang ada Buaya asli sungai biru, juga pernah ada tambahan buaya dari daerah lain”.Kata Humas TNWK Sukatmoko.
Beberapa tahun lalu, puluhan buaya di lepasliarkan di Sungai Biru karena sungai tersebut berada dalam wilayah Konservasi dimana sebenarnya sungai yang tidak boleh di datangi oleh semua orang, tanpa tujuan tertentu,”biasanya kalaupun ada itu dari mahasiswa untuk melakukan sebuah penelitian”.Terang Sukatmoko.
Data yang didapat dari Humas Taman Nasional Way Kambas (TNWK), pada Januari 2020 lalu, sedikitnya 14 ekor buaya yang di bawa oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Bali belasan buaya tersebut di lepaskan di “kali biru” Taman Nasional Way Kambas.
Pewarta : Anwar
Editor: Susan
Discussion about this post