DEMOKRASINEWS – Terkait dugaan pencemaran nama baik di media sosial yang di laporkan oleh seorang perempuan beberapa hari lalu, membuat Ketua Kornas Tim Reaksi Cepat (TRC) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Bunda Naumi turun gunung.
Dari Jakarta Bunda Naumi langsung menuju Gresik guna mendampingi kedua anak di bawah umur yang di laporkan karena telah menulis ujaran kebencian di media sosial pada, Rabu (10/6/2020).
Berdasar informasi, kedua anak itu di laporkan lantaran telah berbuat tidak sopan mencaci maki perempuan berinisial FD di media sosial. Namun dibalik ujaran anak tersebut ada cerita lain yang patut di ketahui dan dibuka ke ranah publik.
Untuk itu lah Bunda Naumi hadir menjadi sosok penengah dari kasus ujaran kebencian dari anak – anak tersebut. “Kasus yang di laporkan di Polres Gresik ini, berawal dari anggota TRC PPA Kediri sebagai pelapornya,” ujar bunda.
Sedangkan anak-anak ini, lanjut Bunda Naumi, perlu pendampingan. Apalagi belakangan di ketahui si anak adalah korban ayah yang tidak bertanggung jawab. Sehingga perlu di dampingi, di edukasi dan di berikan wawasan.
“Saya baru tau jika kedua anak tersebut adalah anak ibu pemilik rumah makan sofa. Dan dari cerita mereka, akhirnya saya tahu penyebab si anak berucap seperti itu, karena mereka rindu ayahnya, hampir satu tahun bapaknya tidak datang melihat mereka,” jelasnya.
Bahkan, lanjut Bunda Naumi, mereka malah mengetahui jika papanya menikah lagi. Untuk memastikan hal itu, bunda langsung memastikan kebenarannya ke pada kedua anaknya, dan dengan jujur keduanya mengiyakan.
“Mereka masih berumur 18 dan 15 tahun, dari keduanya mengaku ayahnya sudah menikah lagi dengan menunjukkan foto pernikahan ayahnya, dan dari situlah muncul amarah dan menyebut kata “lonte” di sosial media,” tukasnya.
“Tentu semuanya ada bukti ayahnya bersama dengan orang ketiga itu, ada foto dan vidio juga, dan perempuan itu adalah bagian dari anggota TRC PPA Gresik,” tambah Bunda Naumi
Berangkat dari hal tersebut, Bunda Naumi berniat mendampingi terlapor. “Saya akan edukasi kakaknya yang terlapor dan menginstruksi Ketua TRC PPA Gresik untuk mendampingi. Ini sejarah baru, anggota TRC PPA melaporkan anak yang di dampingi ketuanya,” kata bunda.
Tapi ngga pa apa, sambung bunda, ia berharap kasus ini menjadi pembelajaran, dan kepada pihak kepolisian bisa di gunakan untuk edukasi banyak orang dan membuka kasus ini dengan terang benderang. “Jadi intinya, anak ini marah karena ayahnya menikah lagi,” pungkasnya.
Pewarta : Muliyansyah
Editor : M. Choiri, S










