DEMOKRASINEWS, Surabaya – TNI Angkatan Laut (TNI AL) dalam bidang penerbangan mempertajam kekuatan Pesawat Udara Tanpa Awak (PUTA), selain kekuatan pesawat udara fixed wing dan rotary wing.
Hal tersebut disampaikan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M., saat memimpin upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-65 Penerbangan TNI AL dan peresmian Skuadron Udara 100 serta Skuadron Udara 700 bertempat di Apron D Shelter Heli Skuadron 400 Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal), Juanda, Surabaya, Senin kemarin (21/06/2021).
Menurut Kasal perkembangan teknologi pertahanan era abad ke-21 terjadi secara cepat diantaranya quantum technology dan revolusi industri 4.0 yang menjadi faktor pendorong utama termasuk penggunaan wahana tanpa awak dan sistem otomasi serta intelijen buatan. “Untuk itu penerbangan TNI AL harus bisa mengaplikasikan konsep network centric warfare dengan memanfaatkan keunggulan informasi guna meningkatkan daya tempur,” ujar Kasal.

Selain modernisasi Alutsista, Kasal menekankan bahwa pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan keselamatan para awak penerbang AL merupakan hal yang utama dalam setiap gelar operasi. “Kesiapan Alutsista penerbangan TNI AL harus disiapkan dengan benar yang didukung oleh manajemen operasional skuadron udara yang baik serta keunggulan SDM merupakan komponen penentu dari kemampuan Alutsista yang diawaki,” pungkas Laksamana Yudo.
Lebih lanjut Kasal menjelaskan bahwa Penerbangan TNI AL merupakan komponen Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) yang menjadi kepanjangan mata dan tangan dari Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yakni dengan memanfaatkan aspek kecepatan, manuver, serta efek pendadakan yang efektif di mandala operasi.(*)
Tim DemokrasiNews










