DEMOKRASINEWS, Bandar Lampung – Pakde Sutono, Cawagub Lampung nomor 1, menerima kunjungan perwakilan rombongan pendukung Arjuno di ruang kerjanya pada Kamis, (7/11/2024). Dalam pertemuan tersebut, Iwan Syafri, Ketua Forum Silaturahmi Purnabakti Lampung, bersama FX. Budi Nuryanto dari Forum Silaturahmi Koperasi Lampung, serta beberapa tamu lainnya, terlibat dalam diskusi serius mengenai strategi pemenangan Arjuno dalam Pilgub Lampung.
Dalam pertemuan tersebut, hadir pula Winarno, seorang praktisi di bidang peternakan dan ahli dalam pengembangan biakan hewan ternak, yang turut memberikan wawasan dan kontribusi dalam diskusi. Kehadiran Iwan Syafri dan FX. Budi Nuryanto yang siap membawa gerbongnya untuk mendukung pemenangan pasangan Arinal Djunaidi – Sutono tentu menjadi tambahan kekuatan yang signifikan bagi Arjuno dalam Pilkada Serentak yang akan digelar pada 27 November 2024 nanti.
Dengan dukungan dari berbagai elemen penting seperti Forum Silaturahmi Purnabakti Lampung, Forum Silaturahmi Koperasi Lampung, serta para praktisi dan tokoh lokal lainnya, pasangan Arjuno semakin memperkuat jaringan dan koalisi mereka untuk meraih kemenangan dalam kontestasi Pilgub Lampung tersebut.
Iwan Syafri dan FX. Budi Nuryanto menegaskan bahwa anggota mereka yang tersebar di seluruh Lampung siap berjuang maksimal untuk memenangkan pasangan nomor urut 1 sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung.
Pakde Sutono, dengan gaya khasnya, menyambut hangat kehadiran Bang Iwan dan Mas Budi di kantornya, mengucapkan terima kasih atas dukungannya. Ia menyatakan bahwa kehadiran mereka memberikan semangat dan energi baru dalam perjuangan menuju kemenangan, memperkuat tekad tim untuk meraih sukses di Pilkada Lampung.
Di tengah kesibukan dan padatnya jadwal, Pakde Sutono masih menyempatkan diri untuk menyambut tamunya dan memaparkan salah satu program unggulannya, yaitu untuk mensejahterakan masyarakat Lampung dengan konsep “Lampung Berjaya Mulai Dari Desa.” Program ini bertujuan untuk memperkuat potensi desa sebagai fondasi pembangunan, dengan fokus pada pemberdayaan ekonomi lokal dan peningkatan kualitas hidup warga desa.
Pakde Sutono mengaitkan program ini dengan simbolisme Pasopati dalam dunia pewayangan, yang merupakan senjata pamungkas yang dimiliki Arjuno dalam menghadapi berbagai tantangan. Dalam konteks ini, Pasopati melambangkan kekuatan dan ketajaman visi Arjuno untuk membangun Lampung, dengan desa sebagai inti dari perubahan yang lebih besar. Seperti halnya panah Pasopati yang kuat dan tepat sasaran, Pakde Sutono berharap program-program tersebut dapat memberikan hasil yang optimal dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat Lampung secara keseluruhan.
Demikian pula, pasangan Arjuno (Arinal Djunaidi – Sutono) memiliki Pasopati sebagai andalannya. Dalam konteks ini, Pasopati diartikan sebagai Pangan Aman Produktivitas Tinggi, sebuah konsep yang diharapkan dapat melesat cepat menuju sasaran yang tepat yakni, memastikan ketersediaan pangan yang aman, bergizi, dan terjangkau bagi masyarakat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas di sektor pertanian dan peternakan, sekaligus memperkuat ketahanan pangan di Lampung.
Pakde Sutono menjelaskan bahwa salah satu tantangan yang dihadapi saat ini adalah tingginya harga daging ayam kalkun. Harga daging ayam kalkun saat ini mencapai sekitar Rp. 250.000 per kilogram, menjadikannya barang yang sangat mahal dan hanya tersedia di restoran dan hotel-hotel berbintang. Padahal, ayam kalkun memiliki potensi besar sebagai sumber protein yang kaya gizi dan bisa dikembangkan secara lokal.
Dengan Pasopati sebagai andalan, Pakde Sutono berencana untuk mengembangkan industri peternakan ayam kalkun di Lampung, menggunakan teknologi yang efisien dan ramah lingkungan, agar harga daging kalkun dapat lebih terjangkau oleh masyarakat luas. Tujuannya adalah untuk menciptakan produk pangan yang aman dan berkualitas tinggi dengan harga yang bersaing, sehingga tidak hanya dapat dinikmati oleh kalangan tertentu, tetapi juga oleh masyarakat secara umum. Program Pangan Aman Produktivitas Tinggi ini merupakan bagian dari visi Arjuno untuk mendorong kesejahteraan masyarakat Lampung melalui sektor pangan yang lebih mandiri dan berkelanjutan.
Selama ini, daging ayam kalkun yang harganya mahal memang hanya dinikmati oleh kalangan tertentu, terutama mereka yang berduit, termasuk para importir yang mendatangkan daging kalkun dari luar negeri, khususnya dari Brasil. Ini menciptakan ketimpangan dalam akses pangan yang berkualitas, yang seharusnya bisa dinikmati oleh lebih banyak orang. Namun, di balik tantangan tersebut, ada potensi besar yang bisa dikembangkan untuk mensejahterakan masyarakat Lampung.
Pakde Sutono memaparkan, misalnya, Kota Metro bisa dijadikan sebagai lumbung kalkun. Kota ini memiliki potensi besar untuk menjadi pusat peternakan ayam kalkun karena sudah memiliki tenaga ahli yang berkompeten dalam bidang peternakan, serta infrastruktur yang mendukung. Dengan mengembangkan peternakan ayam kalkun secara masif dan berkelanjutan, diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan perekonomian lokal, dan menurunkan harga daging kalkun yang selama ini sangat tinggi, sehingga bisa dinikmati oleh masyarakat secara lebih merata.
Selain itu, Lampung memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, mulai dari potensi wisata laut dan pantai, kekayaan pegunungan, hasil pertanian, perkebunan, hingga sumber daya alam lainnya. Semua potensi ini, jika dikelola dengan baik, bisa menjadi kekuatan besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Visi Arjuno adalah menjadikan semua potensi yang dimiliki Lampung sebagai berkah untuk masyarakat. Dengan konsep Pasopati (Pangan Aman Produktivitas Tinggi) dan pengelolaan sumber daya alam yang bijak, Arjuno berkomitmen untuk membawa perubahan nyata dan berkelanjutan di Provinsi Lampung. Ini adalah langkah strategis untuk mengoptimalkan potensi yang ada dan menjadikan Lampung sebagai daerah yang tidak hanya kaya sumber daya alam, tetapi juga mandiri dan makmur secara ekonomi.
Pakde Sutono menyampaikan visi yang sangat ambisius untuk Kota Metro, dengan rencana untuk menjadikannya pusat kuliner dan pariwisata yang menjadi kebanggaan Lampung, serupa dengan Malioboro di Yogyakarta. Kota Metro, dengan banyak tempat menarik dan potensi yang besar, bisa dikembangkan menjadi destinasi wisata kuliner yang tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat.
Untuk itu, Pakde Sutono berencana membangun sarana dan prasarana yang mendukung pengembangan ini, dengan memperindah kota agar menjadi tempat yang nyaman dan menarik bagi wisatawan. Ini bukan hanya soal menciptakan tempat yang indah, tetapi juga tentang memberdayakan masyarakat setempat. Dengan berkembangnya sektor wisata dan kuliner, UMKM di sekitar Kota Metro akan tumbuh dan berkembang, membuka banyak lapangan kerja, dan memberikan berkah bagi masyarakat yang lebih luas.
Tidak hanya itu, Pakde Sutono juga ingin menciptakan agenda tahunan yang dapat mempererat hubungan antara pemerintah dan masyarakat desa. Salah satu ide besar adalah menggelar acara HUT Desa atau yang disebut Desa Fair, di mana setiap desa dapat menampilkan potensi dan kekayaan budaya serta produk lokal mereka. Acara ini diharapkan dapat menampung seluruh aspirasi masyarakat desa, memberikan ruang bagi warga desa untuk berpartisipasi aktif, dan memperkenalkan kekayaan desa kepada masyarakat luas.
Selain itu, acara HUT RI yang lebih besar bisa digelar dengan melibatkan seluruh warga masyarakat, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang tua. Dengan kegiatan yang melibatkan semua lapisan usia, dari lomba-lomba tradisional, pameran produk lokal, hingga hiburan yang melibatkan masyarakat, acara seperti ini akan memperkuat rasa kebersamaan, memperkenalkan potensi lokal, serta memberikan manfaat langsung bagi masyarakat desa dan daerah sekitar.
Visi Pakde Sutono untuk Kota Metro dan Lampung lebih luas lagi adalah menciptakan sebuah ekosistem yang inklusif, di mana sektor wisata, kuliner, UMKM, dan kegiatan budaya saling mendukung, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Ini adalah langkah menuju Lampung yang lebih maju, sejahtera, dan berkelanjutan.
Iwan Syafri dengan tegas menyatakan bahwa program yang diusung oleh Arjuno bukanlah program kaleng-kaleng. Ia mengapresiasi keseriusan Arinal Djunaidi dan Pakde Sutono dalam merancang kebijakan dan program yang berpihak pada kesejahteraan masyarakat Lampung. “Berbekal pengalaman panjang sebagai ASN, Pak Arinal dan Pak Sutono tentu paham betul akan kondisi dan tantangan yang dihadapi oleh Lampung. Mereka sudah tahu apa yang harus dilakukan untuk membawa Lampung menuju kemajuan yang lebih nyata,” kata Iwan Syafri.
Iwan menambahkan, program yang dicanangkan oleh Arjuno juga sangat relevan dengan visi dan kebutuhan masyarakat Lampung. Salah satunya adalah upaya untuk melibatkan seluruh warga dalam berbagai kegiatan seni budaya, olahraga, dan memperkenalkan kuliner khas daerah masing-masing. Dengan mengorganisir berbagai acara seperti Desa Fair atau festival yang melibatkan masyarakat, program ini akan menciptakan perputaran ekonomi yang sehat, meningkatkan kesejahteraan, dan memperkuat rasa kebersamaan. Semua ini, menurut Iwan, adalah bagian dari upaya untuk mewujudkan Lampung Berjaya Mulai Dari Desa.
Selain itu, Iwan Syafri juga menekankan betapa pentingnya kelanjutan program Pak Arinal, yang sudah terbukti membawa banyak prestasi untuk Lampung. Selama masa kepemimpinan Pak Arinal, Lampung telah menerima 159 penghargaan, sebuah prestasi yang luar biasa. “Itu bukan prestasi kaleng-kaleng. Itu adalah bukti nyata bahwa di bawah kepemimpinan Pak Arinal, Lampung telah menunjukkan kemajuan yang signifikan,” tambah Iwan. Menurutnya, penghargaan-penghargaan ini merupakan indikasi bahwa kepemimpinan yang bijak dan visi yang jelas telah membawa dampak positif bagi provinsi ini.
Oleh karena itu, Iwan mengungkapkan keyakinannya bahwa program-program Pak Arinal dan Pakde Sutono, jika dilanjutkan dan diperkuat, akan semakin membawa Lampung pada puncak keberhasilan, menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera, dan menjadikan Lampung sebagai provinsi yang lebih maju di Indonesia.
Pakde Sutono, yang merintis kariernya dari bawah hingga mencapai jabatan puncak sebagai Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemda Provinsi Lampung, memiliki segudang pengalaman dalam mengelola potensi Lampung. Pengalaman panjangnya, mulai dari menjabat Kepala Dinas Perkebunan hingga Asisten Ekonomi dan Pembangunan, menjadikannya sangat paham bagaimana cara meningkatkan produktivitas dan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki oleh Lampung. Hal ini tentu menjadi salah satu kekuatan utama bagi pasangan Arjuno dalam membangun dan memajukan provinsi ini.
Setelah pertemuan yang penuh semangat dan diskusi yang produktif, acara ditutup dengan makan siang bersama. Waktu yang sudah menunjukkan pukul dzuhur membuat Pakde Sutono harus melanjutkan perjalanan dinas ke luar kota, namun suasana pertemuan semakin hangat berkat hidangan nasi kotak yang menggugah selera.
Sambil menikmati hidangan, Pakde Sutono mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pendukung yang hadir. Ia meminta doa dan dukungan penuh dari para pendukung dan masyarakat Lampung agar perjuangan Arjuno dapat meraih kemenangan dalam kontestasi Pilgub Lampung. Pakde Sutono menegaskan bahwa dengan kerja keras, kebersamaan, dan dukungan seluruh masyarakat, pasangan Arjuno akan siap membawa Lampung menuju masa depan yang lebih sejahtera, makmur, dan berjaya.
“Semoga perjuangan ini diberkahi, dan dengan doa serta dukungan kalian, kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkan Lampung yang lebih berjaya,” ujar Pakde Sutono sebelum acara berakhir. (Red/Ato)