DEMOKRASINEWS, Jakarta – Plt. Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi mengajak para kepala dinas pertanian se-Indonesia untuk segera mempersiapkan gerakan percepatan tanam el nino, terutama yang berkaitan dengan persiapan benih unggul, ketersediaan pupuk dan kesiapan para penyuluh.
Arief mengatakan, koordinasi percepatan tanam dapat dilakukan melalui direktorat teknis kementan seperti Tanaman Pangan, PSP maupun BPPSDMP. Demikian disampaikan Arief saat membuka rapat koordinasi dengan para kepala dinas se-indonesia melalui aplikasi zoom.
“Gerakan nasional el nino dengan target 500 ribu hektare harus kita jalankan sebaik mungkin. Saya minta tolong sebulan ini kita mempersiapkan semuanya sehingga minggu depan tidak ada lagi keluhan petani mengenai benih dan pupuk karena tugas kita semua mempersiapkannya dengan baik,” ujar Arief, Sabtu, 14 Oktober 2023.
Arief mengatakan, target produksi kementerian pertanian akan ditingkatkan dari yang tadinya 31,5 juta ton menjadi 35 juta ton. Bagi Arief, target tersebut bisa tercapai apabila semua pihak membangun kekompakan dan kebersamaan.
“Saya sudah minta Pak Dirjen TP untuk membangun sistem benih nasional. Tidak hanya makro dan mikro tapi juga didetailkan. Kemudian pak dirjen TP saya Tegaskan untuk tingkatkan produksi beras dari 31 menjadi 35 juta ton. Caranya bisa berkoordinasi dengan dirjen teknis lain seperti PSP untuk pupuk, BPPSDMP untuk penyuluh,” katanya.
Selanjutnya, Arief meminta para kepala daerah untuk mengoptimalkan lahan-lahan tidur yang digarap secara maksimal. Lahan Timur perlu digarap untuk menambah jumlah produksi dari target yang sudah ditentukan.
“Manfaatkan lahan tidur dan segera tingkatkan IP (indeks pertanaman) supaya lebih tinggi lagi. Karena itu pupuknya ditambah, benihnya juga kasih yang bagus,” katanya.
Arief menambahkan bahwa setiap daerah yang mampu memenuhi target pemerintah akan diberi penghargaan khusus sebagai penyumbang beras nasional. Rewards juga akan diberikan pada masing-masing individu yang bekerja secara maksimal.
“Saya mohon target kita yang 35 juta itu dikompetisikan saja. Misalnya daerah mana yang memenuhi target maka harus kita berikan apresiasi. Kemudian petaninya dan penyuluhnya juga diberi penghargaan,” jelasnya. (pertanian.go.id)