DEMOKRASINEWS, Lampung Timur – Menyikapi terkait informasi masyarakat, adanya sisa ceceran limbah minyak di beberapa titik pantai di pesisir Lampung Timur kawasan Labuhan Maringgai, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Lampung bersama DLH Kabupaten Lampung Timur, Rabu (14/09/2022) kembali turun langsung memantau tiga lokasi terindikasi ditemukannya sisa limbah tersebut. Sebab tiga pantai tersebut, merupakan kawasan wisata, yakni Pantai Kerangmas, Pantai Cemara Indah dan Pantai Mutiara Baru.
Pantauan tersebut, dalam rangka meninjau lokasi yang beberapa waktu lalu sempat masih ada ceceran limbah minyak milik PT Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatera (PT PHE OSES). Dalam tinjauan tersebut, turut hadir Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Lampung, Emilia Kusumawati serta Head of Comrel & CID PHE OSES, Indra Darmawan dan Agustinus Trihandoko Camat Labuhan Maringgai.
Tim DLH Propinsi Lampung dan DLH Lampung Timur didampingi Forkopincam serta pihak PHE OSES, pertama memantau di lokasi Pantai Kerangmas, Desa Muara Gading Mas. Lokasi ini, merupakan salah satu titik yang pernah tercemar limbah minyak oleh PHE OSES beberapa bulan lalu. Tim tiba di lokasi, sekitar pukul 09:30 WIB, kondisi pantai Kerangmas terlihat sudah bersih tidak ditemukan ceceran limbah yang dimaksud.
Selanjutnya tim melanjutkan pemantauan ke lokasi kedua, tepatnya Pantai Cemara Indah di Desa Bandar Negeri sekitar pukul 10:00 Wib. Dilokasi pantai ini tim hanya menemukan sisa ceceran limbah minyak, namun skalanya sangat kecil tertimbun pasir jika ada ada gelombang otomatis terlihat.
Kemudian tim melanjutkan pantauan ke pantai Mutiara Baru Desa Karya Makmur. Tim tiba sekitar pukul 10:30 Wib. Lokasi pantai ketiga ini, sama halnya dengan pantai kedua tim juga masih menemukan beberapa titik bekas limbah minyak di pinggiran pantai tersebut, skalnya juga kecil. Dilokasi pantai Mutiara Baru ini, tim cukup lama memantau disepanjang pantai untuk memastikan ada tidaknya sisa ceceran limbah minyak.
Kepada tim media DemokrasiNews.co.id Head of Comrel & CID PHE OSES, Indra Darmawan membenarkan masih adanya ceceran limbah minyak di beberapa titik pantai. “Hanya saja, ini skalanya kecil, hanya ukuran kecil-kecil,” jelasnya.
Indra menjelaskan, sisa minyak berasal sisa bekas kebocoran kilang minyak yang sebelumnya. Ceceran bekas minyak ini tertarik lagi oleh gelombang laut pasang, dan sekarang mendarat lagi. Sedangkan saat ini, tidak ada lagi kebocoran kilang minyak milik PT PHE OSES. “Kebocoran kemarin sudah kita benahi serta dilakukan pengecekan ulang sejumlah pipanya, dan tidak ada lagi kebocoran kilang minyak, ini adalah limbah yang sebelumnya,” jelasnya.
Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Lampung Emilia Kusumawati menjelaskan, hasil pantauan hari ini,memang masih menemukan beberapa titik yang masih ada sisa ceceran limbah minyak. Tetapi skalanya tidak sebanyak dan sebesar dua bulan lalu. Ini kecil tertimbun pasir dan terbawa gelombang laut,” jelasnya.
Emilia mengatakan, pihak PHE OSES sampai saat ini masih melakukan pembersihan serta memantau kondisi sepanjang pesisir pantai Lampung Timur yang terdampak. ” PHE OSES sebenarnya tetap berupaya melakukan pembersihan ceceran minyak yang tersisa,” kata Emilia.
Selain pihak perusahaan PHE OSES Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lampung Timur juga terus melakukan pemantauan terhadap titik-titik lokasi yang tercemar. DLH kabupaten yang melakukan peninjauan setiap saat dan seterusnya,” ungkap Emilia.
Emilia menambahkan, ceceran limbah minyak tersebut, setelah dilakukan uji laboratorium, sisa minyak tersebut tidak berbahaya bagi lingkungan. “Sudah kita cek hasil laboratorium minyak yang tercecer pada dua bulan lalu kita ambil dan hasilnya masih pada taraf aman untuk nelayan maupun masyarakat sekitarnya. Sedangkan sampai hari ini belum ada laporan kerugian nelayan atau petambak yang ikan atau udangnya mati karena air tercemar sisa minyak. Sebab ceceran limbah minyak ini skalanya sangat kecil,” ungkapnya.
Terkait persoalan pencemaran limbah sisa minyak ini, saya meminta kepada PHE OSES agar mengantisipasi hal-hal serupa terjadi kembali. “Justru yang kita khawatirkan, jika nantinya terjadi lagi, semoga tidak ada kejadian serupa terjadi lagi,” pungkas Kepala Dinas DLH Propinsi Lampung Emilia. (Red/ Pri)
Tim DemokrasiNews