DEMOKRASINEWS, Lampung Timur – Anggota DPR-RI dari Komisi VIII Fraksi PDI Perjuangan I Komang Koheri bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ( PPPA ), Rabu (10/08/2022) menggelar sosialisasi perlindungan khusus perempuan dan anak dari kekerasan bertempat di aula Hotel Yestoya Kecamatan Way Jepara Lampung Timur.
Hadir dalam kegiatan tersebut, perwakilan Perempuan Srikandi PDI Perjuangan Lampung Timur, perwakilan pengurus PAC PDI Perjuangan tingkat kecamatan, aktivis perempuan, perwakilan Dinas Sosial serta Kepala Dinas PPPA, Dalduk dan KB Lampung Timur Heri Alpasa, Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Lamtim, Polres Lampung Timur yang diwakili Wakapolres Kompol Sugandi dan perwakilan Wanita Hindu Darma Indonesia (WHDI) Lampung Timur.

Komang Koheri menjelaskan, dirinya sebagai wakil rakyat yang duduk di DPR RI pada Komisi VIII memiliki mitra kerja antara lain Kementerian Agama, Kementerian Sosial, Kementerian PPPA dan Kebencanaan ( Badan Penanggulangan Bencana Daerah/Nasional ). Dalam kesempatan ini pada tahun 2022 bersama Kementerian PPPA menggelar sosialisasi perlindungan khusus perempuan dan anak dari kekerasan di Lampung Timur merupakan tahun ketiga sebelumnya tahun 2020 di Kabupaten Tulang Bawang dan 2021 di Lampung Tengah.
Tujuan dari kegiatan ini guna memberikan pemahaman terkait perlindungan terhadap perempuan dan anak dari korban kekerasan. Selanjutnya hasil dari kegiatan ini setiap Kabupaten/Kota diharapkan dapat membentuk Forum Wanita Tangguh untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat sekitarnya. Sebab perlindungan perempuan dan anak dari kekerasan ini menjadi agenda nasional, sesuai Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Perempuan Dalam Rumah Tangga. Dalam hal ini, negara harus hadir untuk memberikan perlindungan kepada perempuan dan anak khususnya, ” tegas Komang.

Selanjutnya Heri Alpasa Kepala Dinas PPPA, Dalduk dan KB Lampung Timur mengatakan, kegiatan ini merupakan kebanggaan tersendiri untuk Kabupaten Lampung Timur, sebab dihadiri langsung dari Kementerian PPPA serta anggota DPR-RI yang membidangi langsung persoalannya. Sebab terkait Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ( PPPA ) saat ini menjadi komitmen pemerintah Lampung Timur dalam mewujudkan Kabupaten layak anak, dan syukur alhamdulillah pada tahun 2022 ini Lampung Timur kembali meraih penghargaan KLA tingkat Nindya, naik satu tingkat dari tahun sebelumnya tingkat Madya. Tentu ini diperlukan kerjasama semua pihak baik masyarakat, orang tua, aparat penegak hukum, aktivis perempuan dan anak serta stakeholder yang ada di Lampung Timur,” jelasnya.
Heri Alfasa juga berpesan kepada peserta sosialisasi, sebagai orang tua harus memberikan perhatian lebih terhadap anaknya yang masih dibawah umur, sebab dengan kemajuan teknologi saat ini peran orang tua sangat diperlukan untuk memantau anaknya saat menggunakan gadget ( Henpond Android ), karena kemajuan teknologi mempengaruhi kembang tumbuh anak,” tegas Heri Apasa.
Sementara Hari Razmara perwakilan dari Kementerian PPPA dalam materinya menyampaikan, kekerasan anak dan perempuan menjadi perhatian Presiden Jokowi karena anak sebagai generasi penerus bangsa jangan sampai ada tekanan psikologis karena mengalami kekerasan di masa anak-anak. Kementerian PPPA konsisten mewujudkan perlindungan anak di setiap kabupaten /kota dengan beberapa indakator penilaian sehingga dikatakan kabupaten layak anak dan ramah anak. Peran pemerintah daerah, masyarakat, aparat penegak hukum serta aktivis perempuan dan anak menjadi indikator ikut serta mewujudkan program tersebut, ” pungkas Hari Razmara.
Selanjutnya pemateri dari Lembaga Perlindungan Anak Indonesia ( LPAI ) Lampung Timur Rini Mulyati Sanjaya menjelaskan, dalam perlindungan anak dimulai dari keluarga, terutama orang tua memberikan perhatian ekstra khusus anak usia dini 0 sampai 5 tahun. Selanjutnya komunikasi antara anak dan orang tua harus terbangun ketika anaknya masuk usia remaja. Orang tua harus memahami karakter anak kita saat memberikan pemahaman tingkah laku serta pergaulan. Sebab saat remaja pergaulan lingkungan, keluarga sangat berpengaruh. Disamping itu antara anak wanita dan laki-laki, kita sebagai orang tua juga harus memahami bagaimana saat berbicara atau berinteraksi di tengah keluarga,” pungkas Rini. ( Dede. S/Red )
Tim DemokrasiNews











