DEMOKRASINEWS, Pesawaran – Kementerian Perindustrian dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia menetapkan predikat progam Desa Devisa Lada Hitam di Kabupaten Lampung Timur. Ini merupakan kebanggaan bagi seluruh masyarakat Kabupaten Lampung Timur. Predikat satu-satunya di Indonesia itu, ditetapkan pada acara Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. Acara bertajuk Lagawi Fest atau Lampung Bangga Wirausaha Industri Festival itu berlangsung di obyek wisata Pulau Tegal Mas, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Kamis siang (23/06/2022).
Selain dihadiri Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, acara dibuka langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. Hadir dalam acara ini Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan seluruh Kepala Daerah Kabupaten/kota se-Lampung.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Lampung Timur Dawam Rahardjo bersyukur atas penetapan predikat ini. “Dengan ditetapkannya Lampung Timur sebagai Kabupaten Devisa Lada Hitam tentunya menjadi nilai positif bagi seluruh masyarakat, karena ini satu-satunya di Indonesia,” kata Dawam.
Dawam Raharjo menjelaskan, sejak zaman dahulu Lampung Timur memang dikenal sebagai pemasok komoditi lada hitam yang sangat diminati pasar internasional.
Untuk itu, lanjut dia, Pemkab Lampung Timur akan terus melakukan pendampingan dan pembinaan kepada lebih kurang 500 petani lada hitam di kabupaten setempat.
Sentra komoditi lada hitam di Kabupaten Lampung Timur ada di 6 (enam) desa pada tiga kecamatan, yaitu Desa Sukadana Baru, Tanjung Harapan, Negeri Katon dan Desa Surya Mataram di Kecamatan Margatiga. Kemudian, Desa Catur Swako, Kecamatan Bumi Agung serta Desa Putra Aji Dua, Kecamatan Sukadana.
Penetapan Lampung Timur sebagai Kabupaten Devisa Lada Hitam berdasarkan sejumlah ketentuan: memiliki komunitas berupa gapoktan yang terdiri dari lebih dari 500 petani, memiliki produk berorientasi ekspor yaitu lada hitam. Selanjutnya: budidaya lada hitam yang dilakukan petani telah didampingi stakeholder terkait (Disperindag Lampung Timur) dan terdapat Local Hero.
Program kedepan, adanya pelatihan penguatan manajemen termasuk membentuk koperasi oleh Gapoktan. Peningkatan kapasitas produksi dengan pembelian alas jemur dan peralatan perawatan,” pungkas Dawam Raharjo. ( Pri/Red/Rls)
Tim DemokrasiNews