DEMOKRASINEWS, Bandar Lampung – Mingrum Gumay Ketua DPRD Provinsi Lampung meminta sejumlah mahasiswa yang rencananya akan menggelar penyampaian aspirasi dalam waktu dekat ini agar tidak melakukan tindakan yang represif sehingga menciderai asas demokrasi itu sendiri.
Ketua DPRD Provinsi Lampung Mingrum Gumay SH. MH, kepada media Minggu (10/04/2022) mengatakan, ia meminta dalam pelaksanaan penyampaian aspirasi tersebut dapat menjunjung tinggi toleransi, menjaga persatuan dan kesatuan serta menggunakan cara konstitusional.
” Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa merupakan perpanjangan tangan dari aspirasi rakyat, kita harus layani dengarkan dan berdiskusi dengan cara-cara konstitusional. Tidak harus menggunakan cara-cara yang dapat merugikan rakyat dan negara karena kita semua yang akan merasakan dampaknya, ” kata Mingrum.
Mingrum yang juga mantan aktivis mahasiswa dari GMNI ini berharap agar kegiatan yang akan dilaksanakan nantinya tidak disusupi oleh kepentingan pribadi atau kelompok yang ingin memecah bela bangsa dan membenturkan pemerintah serta perangkatnya dengan rakyat.
” Dari informasi yang saya terima ada sejumlah tuntutan mahasiswa diantaranya wacana presiden tiga periode. Saya ingin mengingatkan kembali bahwa, presiden jokowi telah berulang kali menegaskan bawah akan tunduk dan patuh terhadap konstitusi, ” jelas Mingrum Gumay.
Ia juga mengharapkan kerja sama yang baik antara mahasiswa, lapisan element masyarakat dan perangkat negara untuk bersama saling mencintai, melindungi serta menjaga selama penyampaian aspirasi dilakukan.
” Dalam bingkai suasana bulan suci ramadhan ini, mari kita tunjukkan keberagaman dan kemajemukan Provinsi Lampung dalam menjunjung tinggi demokrasi, menjaga persatuan dan kesatuan serta menghargai tugas dan fungsi nya masing-masing. Saya yakin Lampung menjadi salah satu contoh Provinsi yang berhasil mengisi kemerdekaan ini dengan banyak warna sehingga sangat indah jika di pandang ketika menjadi satu kesatuan, ” harap Mingrum.
Mingrum Gumay, Senior Politisi tahun 90an ini meminta kegiatan pengamanan yang dilakukan tidak boleh menggunakan perlengkapan yang berlebihan serta menjunjung tinggi hak-hak mahasiswa. Mereka bagian dari kita yang tidak bisa dipisahkan, jadi kita tak perlu gunakan cara-cara yang terkesan berlebihan.
” Saya yakin mahasiswa melakukan ini untuk rakyat, kita harus hargai, biarkan mereka sampaikan aspirasi, jangan ada yang menyakiti apalagi menyusupi ,” pungkas Mingrum. (**)
Tim DemokrasiNews
Discussion about this post