DEMOKRASINEWS, Jawa Barat – Polres Tasikmalaya melepaskan 22 anak yang berdemo di depan Kantor Kejaksaan Negeri Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, membela RS kepada orangtua mereka.
Mereka dinilai penyidik Polres Tasikmalaya tidak terbukti dan terlibat dalam aksi kerusuhan. Pelemparan batu dan mercon (kembang api) di Kantor Kejaksaan Negeri Singaparna yang merusak 3 unit mobil milik Polres Tasikmalaya yang terparkir.
Telah ada 4 orang yang ditetapkan tersangka yang satu di antaranya masuk Daftar Pencarian Orang (DPO). Para tersangka ini akan diserahkan ke Polda Jawa Barat dan akan diproses secara hukum.
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto mengatakan, dari hasil penyelidikan Kepolisian, ditemukan anak di bawah umur dan mereka dibebaskan. Polres Tasikmalaya sendiri membebaskan 22 anak tersebut dan memulangkan mereka ke orangtua mereka.
“Kami sangat menghormati hasil penyelidikan kasus yang semula sebanyak 22 orang usia di bawah umur diamankan polisi bersama para pelaku lainnya setelah terjadinya kerusuhan di Kantor Kejaksaan Negeri Singaparna dan juga kerusakan 3 unit kendaraan yang dimiliki oleh Polres Tasikmalaya.
Akan tetapi, Kepolisian juga telah menetapkan 4 orang tersangka dan salah satunya masih DPO tapi tiga lainnya itu akan dibawa ke Polda Jabar,” katannya, Selasa (13/7/2021).( Sumber -Info Polri)
Tim DemokrasiNews
Discussion about this post