DEMOKRASINEWS, Jakarta – Presiden Joko Widodo, Kamis pagi (1/10/2020) memimpin upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang digelar di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Upacara dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan guna pencegahan Covid-19. Terlihat Kepala Negara mengenakan jas biru, dasi merah, dan masker berwarna hitam.
Upacara dihadiri oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kapolri Idham Azis.
Selain itu, upacara diikuti juga secara virtual oleh para menteri, pimpinan lembaga negara/instansi pusat, serta keluarga pahlawan revolusi. Turut hadir secara virtual kepala daerah/forum koordinasi pimpinan daerah (Forkompimda), serta kepala lembaga yang ada di daerah.
Jalannya upacara diawali dengan laporan Komandan Upacara Kolonel Kal Eri Ahmad Harahap kepada Inspektur Upacara Presiden Joko Widodo. Selanjutnya, Inspektur Upacara memimpin peserta mengheningkan cipta untuk mengenang jasa para Pahlawan Republik Indonesia yang telah gugur.
Kemudian, Ketua MPR Bambang Soesatyo membacakan naskah Pancasila. Sementara Naskah Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dibacakan oleh Ketua DPD La Nyala Mattalitti.
Adapun, Ketua DPR RI Puan Maharani membacakan dan menandatangani naskah Ikrar dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy membacakan doa yang menjadi penutup rangkaian acara.
Selepas upacara, Presiden bersama dengan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan para pimpinan lembaga tinggi negara yang hadir di lokasi sejenak mengunjungi Monumen Pancasila Sakti sebelum meninggalkan lokasi.
Berikut ikrar yang dibacakan dan ditandatangani oleh Ketua DPR Puan Maharani:
“Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami yang melakukan upacara ini menyadari sepenuhnya bahwa sejak diproklamasikan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 pada kenyataannya telah banyak terjadi rongrongan. Baik dari dalam negeri maupun luar negeri terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bahwa rongrongan tersebut dimungkinkan oleh karena kelengahan, kekurangwaspadaan bangsa Indonesia terhadap kegiatan yang berupaya untuk menumbangkan Pancasila sebagai ideologi negara. Bahwa dengan semangat kebersamaan yang dilandasi oleh nilai-nilai luhur ideologi Pancasila, bangsa Indonesia tetap dapat memperkokoh tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Maka di hadapan Tuhan Yang Maha Esa, dalam memperingati Hari Kesaktian Pancasila, kami membulatkan tekad untuk tetap mempertahankan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai sumber kekuatan, menggalang kebersamaan untuk memperjuangkan, menegakkan kebenaran dan keadilan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.” (TGH/UN)
Sumber SetKab RI
Tim Redaksi DemokrasiNews
Discussion about this post