DEMOKRASINEWS, Semarang – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyayangkan acara dangdutan di Kota Tegal pada Rabu malam (23/09/2020) dalam acara pesta pernikahan dan khitanan yang digelar Wakil Ketua DPRD setempat.
Ganjar mengatakan telah melakukan komunikasi dengan Wakil Wali Kota Tegal, Jumadi perihal ini. Dia bahkan menghubungi Walikota Tegal siang harinya sebelum acara pesta dangdut terlaksana.
“Pak Wakil Wali Kota sudah saya minta tolong komunikasikan dengan Wakil Ketua DPRD tersebut, boleh menyelenggarakan pernikahan, tapi itu dibatasi sesuai protokol kesehatan. Nah kalau itu dibatasi sebenarnya InsyaAllah aman. Soal resepsinya itu nggak usah lah nanti dulu aja ditunda,” kata Ganjar.
Ganjar sendiri mengaku terkejut lantaran acara dangdutan pada malam harinya tetap berjalan. Bahkan dihadiri banyak warga dan menimbulkan kerumunan.
Ganjar mengatakan, perkembangan penanganan Covid-19 di Jateng saat ini masih belum bagus. Meski sudah menunjukkan penurunan jumlahnya, namun Ganjar tak menginginkan hal ini jadi kesempatan untuk memunculkan potensi berbahaya atau cluster baru.
“Nah karena nekat juga sekarang saatnya kita membuat aturan yang keras. Jangan pernah diijinkan lagi. Maklumat yang dari Kapolri juga sudah jelas, untuk kerumunan-kerumunan semacam itu,” tegas Ganjar.
Ganjar pun kembali meminta agar para elit politik, hingga kepala daerah untuk bersama-sama menjaga kondisi wilayahnya. Terutama agar tidak mengajari contoh yang tidak baik.
Disinggung apakah akan menegur pada penyelenggara acara dangdutan tersebut, Ganjar menyerahkan kepurusan pada kepala daerah setempat.
“Saya udah sampaikan kepada pak Wakil Wali Kota untuk mereka berkomunikasi dan kemudian jadi pelajaran. Silahkan kalau memang ada pelanggarannya kasih aja sanksi,” tegas Ganjar. (MI)
Tim Redaksi DemokrasiNews
Discussion about this post