DEMOKRASINEWS – Dua rumah bersebelahan di Pekon Binjaiwangi Kecamatan Pugung, milik Kurniawan (43) dan Hayati (60) janda anak 7. kondisinya sangat memprihatinkan dan tidak layak huni, butuh perhatian pemerintah setempat.
Kurniawan, kepada demokrasiNews mengatakan, bersama istri dan kelima anaknya juga kedua mertuanya, menempati rumah berukuran 5 x 10 M berdinding bambu atau gribik itu selama 20 tahun terahir.
Sebagai pekerja serabutan dengan penghasilan tidak menentu, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja sulit. Ia mengaku membutuhkan bantuan Pemerintah Kabupaten Tanggamus melalui program bedah rumah, agar impiannya memiliki rumah layak huni terwujud.
Dia juga mengatakan pernah diminta untuk oleh aparatur pekon untuk menyiapkan syarat-syarat administrasi untuk bisa masuk dalam program bedah rumah, namun tak kunjung terealisasi.
“Dia sangat berharap Pemkab Tanggamus mau turun melihat keadaan rumahnya secara langsung.
Senada dengan Kurniawan, Hayati (60) janda dengan tujuh anak itu berharap ada perhatian dari pemkab tanggamus, untuk melakukan pemugaran rumah yang mereka tempati selama puluhan tahun.
Dilain pihak, Badri, wakil ketua Badan Hippun Pemekonan (BHP) Pekon Binjaiwangi mengatakan, bhp sangat mendukung agar kedua rumah tersebut bisa mendapatkan program pemugaran rumah dari bagian penyedian perumahan pupr tanggamus”, harapnya.
Melalui sambungan telepon Rusnila, Penjabat Kepala Pekon Binjaiwangi mengatakan, pamong pekon sebelumnya sudah pernah mengajukan kedua rumah tersebut ke Bidang Penyedian perumahan Dinas PUPR Tanggamus, tapi memang belum mendapatkan giliran.
Dia berhrap Pemkab Tanggamus bisa mengabulkan harapannya, menurut dia, kondisi kedua rumah tersebut memang masuk dalam kategori tidak layak huni, Imbuhnya.
Pewarta : Suhaili
Editor : Roy Choiri
Discussion about this post