DEMOKRASINEWS, Jakarta- Menutup rangkaian debat capres dan cawapres 2024, pasangan calon (paslon) nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD terlihat hadir di Jakarta Convention Center (JCC) menggunakan jaket varsity (universitas) berwarna hitam dan putih bertuliskan program-program unggulan. Alas kaki yang dikenakan pun, lagi-lagi sepatu lokal produksi dalam negeri.
Deputi Kanal Media Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Karaniya Dharmasaputra, menjelaskan, “Mengenakan jaket ala universitas ini adalah bentuk apresiasi Ganjar-Mahfud terhadap gelombang pernyataan sikap para rektor, guru besar, dosen dari universitas-universitas ternama yang mendukung upaya bersama untuk menjaga demokrasi, serta menegakkan etika dan moral dalam berpolitik.”
Selain sebagai bentuk apresiasi, sama dengan busana-busana debat sebelumnya, busana kali ini juga erat kaitannya dengan tema debat.
“Mengenakan jaket varsity yang khas mahasiswa itu memberikan penjiwaan lebih pada Mas Ganjar, karena pada tema debat pamungkas ini Mas Ganjar akan banyak membahas tentang masa depan SDM (sumber daya manusia), masa depan anak muda generasi penerus kita,” kata Karaniya.
Tema debat kelima adalah kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.
Selain itu, Karaniya juga mengatakan, “Jaket varsity sendiri merupakan simbol prestasi, kehormatan, dan semangat tim. Dengan memakainya, Ganjar-Mahfud ingin menginspirasi masyarakat akan arti pentingnya kerja keras, dedikasi, dan kebersamaan dalam mencapai tujuan bersama.”
Jaket yang dikenakan paslon nomor urut 3 itu dibuat oleh jenama asal Kota Bandung, Raw Type Riot.
“Ini merupakan sebuah pilihan yang tak hanya soal gaya, tetapi juga komitmen pada karya anak bangsa. Karena Raw Type Riot ini ide kreasinya muncul dari mahasiswa di asrama kampus,” jelas Karaniya.
Lebih lanjut, Karaniya menjelaskan, “Pemilihan jaket varsity Raw Type Riot menjadi bagian integral dari visi Ganjar-Mahfud untuk memajukan ekonomi kreatif dan memberikan peluang bagi para pelaku usaha di dalam negeri.”
Sejumlah program unggulan Ganjar-Mahfud juga tertera pada jaket tersebut dalam bentuk patch. Jika pada debat-debat sebelumnya patch menampilkan program bertema pertahanan dan lingkungan, maka pada debat kali ini, program yang ditampilkan adalah 1 Keluarga Miskin, 1 Sarjana, 1 Desa 1 Faskes 1 Nakes, Bansos Pasti, Internet Gratis dan lain sebagainya yang terkait tema debat.
Soal sepatu,Ganjar-Mahfud mengenakan jenama lokal asal Bandung, Marque. “Sepatu buatan jenama lokal Marquee ini juga merupakan simbol ajakan bagi masyarakat untuk melangkah bersama dalam menciptakan masa depan yang lebih baik, seiring dengan semangat inovasi dan dedikasi anak bangsa,” sebut Karaniya.
Sementara itu, para pendukung Ganjar-Mahfud yang hadir dalam debat kelima menggunakan kaos raglan bergambar ilustrasi-ilustrasi Ganjar-Mahfud. Kaos raglan dengan potongan berbeda warna pada lengan ini punya sejarah yang menarik. Kaos ini berkaitan erat dengan dunia kampus, karena sering dipergunakan oleh tim baseball atau kasti di kampus-kampus.
Kaos raglan para pendukung Ganjar-Mahfud bergambarkan ilustrasi-ilustrasi program, kampanye-kampanye, hingga karya seni dari lagu kampanye ‘S3mut Hitam’ yang sudah tersebar luas. Keberagaman kaos ini juga melambangkan semangat kebhinekaan yang dibawa Ganjar-Mahfud sekaligus pendukungnya. (Rls PJ/GAMA)