DEMOKRASINEWS, Tulang Bawang – Kabupaten Tulang Bawang adalah daerah yang memiliki lahan pertanian sangat luas dan mempunyai penduduk hampir mayoritas berprofesi sebagai petani.
Namun, sangat di sayangkan para petani di sana belum memiliki wawasan luas dalam bertani. Mereka rata-rata hanya mahir cara menanam singkong, sawit dan tanaman karet. Padahal potensi untuk tanaman lain seperti sayur dan buah juga memiliki prospek dan hasil cukup menggiurkan.
Untuk itu, ketika harga karet, sawit dan singkong terpuruk karena barang melimpah dan harga pun cenderung jatuh, para petani hanya bisa mengeluh tanpa ada solusi. Namun tentu tidak bagi petani yang pandai membaca peluang.
Salah satu tanaman alterntif yang kini mampu meningkatkan pendapatan petani di tengah anjloknya harga singkong dan karet adalah buah semangka. Selain cocok di tanam di Tulang Bawang, Buah manis ini juga memiliki panen lebih cepat dari pada tanaman singkong, yakni hanya 60 hari
Tapi peluang tersebut saat ini di manfaatkan oleh para petani semangka dari luar daerah seperti Lampung Tengah dan Lampung Timur.Guno salah satun petani semangka asal Kota Gajah Lampung tengah mengaku saat ini tengah menikmati manisnya hasil panen buah semangka yang ia tanam di Daerah Banjar Agung.
Menurut Guno sebagai petani yang merantau atau menyewa lahan, biaya mulai dari penyemaian hingga panen di taksir menghabiskan dana 40 Juta per satu hektarnya. Jika memiliki lahan dan rumah sendiri, biayanya bisa lebih murah.
“Apalagi jika harga jual semangkanya seperti panen tahun ini bisa mencapai minimal Rp 3,500 perkilo gramnya, kita sudah lumayan hasilnya. Untuk hasil dengan kondisi tanaman normal, kita bisa panen 20 ton per hektar,” ujar Guno.
Para petani semangka di Tulang Bawang berharap harga semangka dipasaran terus membaik dan stabil, mengingat modal yang harus di keluarkan cukup banyak. Sedangkan semangka yang ditanam di Tulang Bawang dijual keluar daerah seperti Jakarta, yogyakarta, Bandung dan Jawa Barat.
Pewarta : Gunawan
Editor : Roy Choiri










