DEMOKRASINEWS, Tanggamus – Carut marut terjadi dalam penyaluran Bantuan Kesejahteraan Sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Pekon Kalisari Kecamatan Wonosobo, Tanggamus. Mulai dari pengumpulan kartu KKS beserta No PIN KPM, sampai pada pemotongan dengan dalih administrasi.
Kepada demokrasinews, Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH yang tidak mau disebut namanya mengatakan, setiap pencairan PKH dilakukan oleh ketua kelompok, dan dipotong Rp 20 ribu untuk KPM yang tidak memiliki balita dan 25 ribu untuk yang memiliki balita serta penambahan 10 ribu sehingga total potongan berkisar 30 ribu- 35 ribu yang kegunaannya mereka tidak tau untuk apa.
“Sejak ada program BPNT, kartu saya sampai sekarang masih dipegang ketua kelompok dan jika ada yang tanya terkait hal ini kita di suruh melindungi para pengurusnya,” katanya.
Hal tersebut berlaku bagi seluruh KPM PKH dan BPNT, yang ada di pekon Kalisari. Menurut keterangan warga lainnya dua bulan terahir mereka menerima 20 kg beras dan telor 30 biji karena tidak mendapatkan ayam serta uang PKH dengan potongan 30 ribu.
“Untuk BPNT karena doubel kenakan biaya 10 ribu,, bulan februai-maret ini kami dapat beras 20kg, telor 30 biji,,” kata mereka.
Saat demokrasinews menemui salah satu ketua kelompok KPM PKH,/BNPT dirumahnya membenarkan adanya potongan tersebut.
” Untuk BPNT setiap pengambilan kami semua ketua kelompok menarik 5 ribu karena ini dobel jadi 10 ribu, sedang untuk ATM PKH 20 ribu untuk ADM geseknya, dan semua itu sudah di ketahui oleh pendamping.” Terang Sumilah.
Dengan alasan warung dan link atmnya jauh maka di minta potongan untuk biaya ganti bensin. ” Kami meminta uang untuk ganti bensin warung dan link ATM nya sudah di tentukan di pekon Dadimilyo,” tambahnya.
” KKS beserta No PIN KPM sengaja kami kumpulkan karena untuk mempermudah pengambilan dan pengurusan jika terjadi gangguan atau Maslah,” tutupnya.
Dapat di ketahui di pekon Kalisari terdapat 3 kelompok KPM PKH,/BNPT ketua kelompok 1 Sugiarti , ketua kelompok 2 Sumila, ketua kelompok 3 Misyati dan sebagai pendamping KPM PKH Ahmad Doni, serta Andi Raharja pendamping BPNT.
Ahmad Doni selaku pendamping PKH nomor hp tidak aktif saat akan di mintai keterangan terkait hal ini, sampai berita ini di terbitkan,” tutupnya.
Pewarta : Suhaili











