DEMOKRASINEWS, Halmahera Utara – Akibat banjir Halut, dan luapan Sungai Tiabo Galela menyebabkan terputusnya akses jalan Galela dari dan ke Loloda.
Hal ini berdampak pada aktivitas perekonomian di kawasan Galela Utara dan Kecamatan Loloda. Hasil pertanian, dan Sembako yang harus di jual dan diperoleh dari ibu kota Kabupaten (Tobelo) terhambat.
Berdasarkan pantauan media, hingga berita ini dirilis, kondisi Sungai Tiabo hanya bisa dilewati kenderaan roda dua. Itu pun harus menggunakan rakit darurat dengan biaya RP. 10.000 untuk sekali lewat.
Kapela Desa Pacao Kecamatan Loloda, pada awak media menyempaikan, “putusnya jembatan Tiabo mempengaruhi akses ekonomi di Loloda Utara”.
Terutama Sembilan Bahan Pokok (Sembako) meloncat naik, harga dan hasil petani seperti Kopra tidak ada yang membeli lagi, kalapun ada yang beli harganya jatuh drastis, harap Kades.
Senada juga disampaikan Relawan Owner TBM Satoemama, Hasbullah atau biasa di sapa Apoel, “sangat prihatin melihat kondisi lapangan saat melakukan assesment di Galela Loloda, masyarakat butuh respon cepat dari Pemda Halut pasca banjit Halut”.
Sementara Fahmi Musa, Anggota DPRD Fraksi PKB Halmahera Utara, “saya berharap Pemerintah Daerah (Pemda) harus segera membangun jembatan untuk mengatasi persoalan aksesibilitas masyarakat”.
Paling tidak dalam kepentingan jangka pendek segera pengadaan Kapal barang untuk melayani masyarakat Loloda khsusnya, tutup, Fahmi Musa.
Pewarta : Asrul Lamunu
Editor : Roy Choiri











