DEMOKRASINEWS, Lampung Timur — Tertangkapnya sindikat pengecoran bahan bakar minyak (BBM) jenis solar subsidi di SPBU 34.341.128, Jalan Ir. Sutami, Desa Srimenanti, Kecamatan Bandar Sribhawono, Minggu malam (16/11/2025), menguak dugaan penyebab kelangkaan solar bersubsidi yang selama ini dikeluhkan masyarakat. Aksi penangkapan dilakukan oleh ratusan warga dan sopir yang sudah lama geram atas praktik pengecoran di SPBU tersebut.
Selama ini, antrean panjang kendaraan hampir setiap hari di lokasi SPBU menimbulkan kekecewaan para sopir. Mereka menduga solar subsidi sengaja dibatasi dan dialihkan kepada sindikat tertentu yang menjadikannya sebagai lahan bisnis. Warga juga menduga pihak pengelola SPBU bekerja sama dengan oknum yang membekingi kegiatan pengecoran dan penimbunan BBM.
Triyatno, warga Desa Sribhawono yang berprofesi sebagai sopir truk, mengatakan bahwa praktik pengecoran solar di SPBU tersebut telah berlangsung lama.
“Ini sudah lama terjadi. Tapi tidak ada tindakan dari penegak hukum, malah ada oknum yang jadi bekingnya. Masyarakat sebenarnya curiga, tapi takut bergerak karena ada aparatur negara di belakang sindikat itu,” ujarnya tegas.
Ia berharap dengan tertangkapnya kelompok pengecor tersebut, aparat penegak hukum dapat mengusut tuntas para pelaku dan aktor di balik kelangkaan BBM yang meresahkan masyarakat.
Sementara itu, berdasarkan pantauan Tim DemokrasiNews.co.id, ratusan warga masih berkumpul di halaman Polsek Bandar Sribhawono hingga pukul 02.30 WIB, Senin dini hari (17/11/2025). Massa akhirnya membubarkan diri setelah beberapa perwakilan sopir dan warga melakukan mediasi dengan pihak Polres Lampung Timur.
Dalam hasil mediasi, perwakilan warga menyampaikan tuntutan agar penegak hukum bertindak tegas.
Darsono, perwakilan warga Srimenanti, menegaskan:
“Kami minta kasus sindikat pengecoran solar ini diusut tuntas. Sudah lama meresahkan dan membuat solar langka. Pengelola SPBU juga harus diberi sanksi tegas karena diduga ikut bermain, sehingga antrean panjang sering menimbulkan kecelakaan, terutama bagi pengendara motor,” ujarnya.
Kapolres Lampung Timur, AKBP Hetti Patmawati, yang turut hadir dalam mediasi, memastikan bahwa pihaknya telah melakukan langkah penyelidikan.
“Kami berterima kasih kepada masyarakat yang membantu mengungkap dan menangkap pelaku pengecoran BBM subsidi. Satu unit mobil Colt Diesel BE 8542 ADU beserta sopir dan kernet sudah kami amankan sebagai barang bukti,” jelasnya.
AKBP Hetti juga meminta warga menahan diri dan tidak bertindak anarkis, serta memberikan kesempatan kepada penyidik untuk memproses kasus tersebut sesuai prosedur.
Sementara itu, pantauan di SPBU 34.341.128 pada Senin pagi ini menunjukkan aktivitas berjalan normal. Tidak tampak antrean panjang pada pengisian solar subsidi seperti sebelumnya. Justru antrean motor terlihat mendominasi pengisian pertalite bersubsidi, termasuk sejumlah motor dengan tangki besar yang diduga digunakan oleh para pengecor.(Red/Prie)