DEMOKRASINEWS,Bandar Lampung — Gubernur Lampung melalui Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Lukman Pura, memimpin Apel Mingguan di lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung yang digelar di Lapangan Korpri, Kantor Gubernur, Senin (20/10/2025).
Dalam sambutan tertulisnya, Gubernur menyoroti dominasi sektor pertanian terhadap perekonomian daerah serta menegaskan pentingnya memperkuat strategi pembangunan subsektor perkebunan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada triwulan IV tahun 2024, sektor pertanian menyumbang 26,21% terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Lampung. Pada triwulan II tahun 2025, kontribusi subsektor perkebunan tercatat sebesar 6,85%, dengan total kontribusi sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan meningkat menjadi 28,51%.
“Perkebunan masih menjadi salah satu tulang punggung pembangunan daerah, bukan hanya dalam menopang PDRB, tetapi juga dalam penyediaan lapangan kerja, pengentasan kemiskinan, peningkatan pendapatan masyarakat, serta penguatan ketahanan pangan dan ekspor nasional,” ujar Gubernur dalam sambutannya.
Indikator Nilai Tukar Petani (NTP) juga menunjukkan tren positif. Pada September 2025, NTP Lampung mencapai 127,62, naik 1,76% dibanding bulan sebelumnya. Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat menjadi penyumbang tertinggi dengan nilai 165,25, menandakan peningkatan kesejahteraan petani.
Dari sisi produksi, Lampung menorehkan sejumlah capaian membanggakan. Komoditas Kopi Robusta menempati peringkat kedua nasional, Lada menyumbang 24,57% dari total produksi nasional, dan juga berada di peringkat kedua. Kakao dan Karet masing-masing menempati posisi kelima dan kesembilan nasional, sementara Tebu berada di posisi kedua. Komoditas Kelapa Dalam dan Kelapa Sawit turut menjadi andalan strategis daerah.
Melihat kontribusi besar subsektor ini, Gubernur menekankan tiga strategi utama pembangunan perkebunan:
Peningkatan produksi dan produktivitas.
Peningkatan mutu hasil perkebunan.
Pengembangan hilirisasi dan investasi.
Menurutnya, hilirisasi menjadi kunci peningkatan nilai tambah produk perkebunan. Pemerintah daerah akan mendorong tumbuhnya industri pengolahan, termasuk di tingkat kelompok tani, disertai penguatan SDM petani serta penyediaan sarana dan prasarana yang memadai.
Mengacu pada RPJMD Provinsi Lampung 2025–2029, Dinas Perkebunan menargetkan Lampung menjadi Lumbung Pangan Nasional. Capaian tersebut memerlukan sinergi erat antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, dan seluruh pemangku kepentingan.
“Mari kita terus berkomitmen memberikan yang terbaik bagi pembangunan perkebunan di Provinsi Lampung demi mewujudkan visi Bersama Lampung Maju Menuju Indonesia Emas,” tutupnya.(Red/Rls Dinas Kominfotik Provinsi Lampung)