DEMOKRASINEWS, Tarakan – Hujan dengan intensitas tinggi yang disertai dengan kondisi tanah yang labil mengakibatkan longsor di Kota Tarakan, Kalimantan Utara, pada Rabu (25/12) sekitar pukul 02:00 WITA. Peristiwa tersebut melanda dua kelurahan, yakni Kelurahan Karang Anyar di Kecamatan Tarakan Barat dan Kelurahan Pamusian di Kecamatan Tarakan Tengah.
Menurut laporan yang diterima oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), longsor tersebut menyebabkan tiga orang meninggal dunia, yaitu Mina (36 tahun), Arfan (8 tahun), dan Anselmus (45 tahun), yang semuanya berasal dari Kelurahan Karang Anyar. Selain korban jiwa, tercatat pula 10 Kepala Keluarga yang terdampak, dan saat ini masih dalam pendataan lebih lanjut.
Kerusakan material yang ditimbulkan cukup signifikan, dengan tiga unit rumah mengalami kerusakan berat, satu unit rumah rusak ringan, dan enam unit rumah lainnya terdampak longsor. Salah satu akses jalan warga juga amblas, menyulitkan mobilitas di wilayah tersebut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tarakan bersama dengan berbagai unsur terkait, seperti TNI, Polri, Basarnas, Satpol PP, PMI, BAZNAS, serta masyarakat setempat, segera melakukan penanganan dan evakuasi. Proses pencarian dan pertolongan telah selesai dilakukan, meski beberapa rumah yang terdampak longsor masih dihuni oleh penghuninya.
Saat ini, pihak kepolisian telah menangani proses identifikasi dan penanganan korban meninggal dunia. BPBD Kota Tarakan sedang melakukan perbaikan terhadap rumah-rumah yang rusak serta berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan pemulihan dan penanganan lebih lanjut di kawasan yang terdampak bencana ini.
BNPB mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor untuk selalu waspada, terutama saat hujan deras. Jika terjadi tanda-tanda tanah retak atau bergerak, segera mengungsi ke tempat yang lebih aman. (Red/Rls BNPB RI)