DEMOKRASINEWS, Semarang – Pelabuhan Tanjung Emas menjadi pilot project atau proyek percontohan Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK). Oleh karena itu, Karantina Pertanian Semarang terus mengevaluasi terkait implementasi aksi Stranas PK, sembari berinovasi meningkatkan percepatan layanan perkarantinaan.
Kali ini Turhadi Noerahman Kepala Karantina Pertanian Semarang terjun langsung ke lokasi tempat pemeriksaan karantina di Pelabuhan Tanjung Emas. Kunjungan dilakukan untuk memastikan ketersediaan sumber daya untuk mendukung kegiatan administrasi dan teknis implementasi Single Submission Quarantine Custom (SSm-QC) impor dan ekspor.
“Implementasi SSm Quarantine Custom impor dan ekspor di Pelabuhan Tanjung Emas merupakan yang pertama kali di Indonesia. Diharapkan dapat mendukung penataan ekosistem logistik kawasan pelabuhan, dengan memangkas alur birokrasi dan biaya logistik,” kata Turhadi.
Seiring berjalannya waktu dan meningkatnya kegiatan lalulintas komoditas pertanian di Pelabuhan Tanjung Emas, upaya perbaikan dan peningkatan pelayanan terus dilakukan secara berkelanjutan.
Turhadi juga menambahkan, evaluasi yang terus dilakukan ini tentunya demi kelancaran arus barang di pelabuhan. “Pelayanan karantina menjadi lebih cepat, efektif, dan efisien sebagai garda terdepan,” pungkasnya. (Rls Hms Karantina Pertanian Semarang)
Tim DemokrasiNews