Demokrasinews.co.id
  • Beranda
  • Nasional
  • Tokoh
  • Kesehatan
  • Politik
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Hukum & Kriminal
  • Peristiwa
  • Advertorial
No Result
View All Result
Demokrasinews.co.id
No Result
View All Result
Home Nasional

Garuda Bhayangkara Polri Siap Diberangkatkan Menuju Afrika Tengah dalam Misi Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa

DemokrasiNews
27/08/2021
in Nasional, Pendidikan
Garuda Bhayangkara Polri Siap Diberangkatkan Menuju Afrika Tengah dalam Misi Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa

DEMOKRASINEWS, Bandar Lampung – Garuda Bhayangkara Polri siap diberangkatkan menuju Afrika Tengah dalam Misi Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 11 September 2021 mendatang. Mereka tergabung dalam Team Formed Police Unit Tiga (FPU 3) MINUSCA (United Nation Mission Integrated Multidimensional Stabilization in Central African Republic).   

Pasukan pilihan Polri yang sudah sangat terlatih ini tengah menjalani simulasi latihan terakhir (Final Training) menjelang pembaretan  dilaksanakan hari Jumat ini (27/8/2021) di Pulau Tegal Mas, Lampung, Sumatera.  Dalam simulasi ini, mereka seakan-akan tengah berada di area atau negara konflik yang terletak di Negara Lampung, tepatnya di area Distrik Tegal Mas.

Kepala Divisi Hubungan International (Kadivhubinter) Polri Irjen Pol Johanis Asadoma yang juga berada di wilayah konflik, bertindak langsung sebagai Kepala Polisi Komisioner (Police Komisioner) PBB. Ia memerintahkan FPU 3 untuk melaksanakan patrol jarak jauh dengan mengunjungi distrik dan juga desa Tegal Mas. Di distrik tersebut terdapat banyak persoalan-persoalan yang terjadi di masyarakat yang harus bisa diselesaikan oleh Pasukan Garuda Bhayangkara. 

Garuda Bhayangkara Polri Siap Diberangkatkan Menuju Afrika Tengah dalam Misi Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa
Garuda Bhayangkara Polri Siap Diberangkatkan Menuju Afrika Tengah dalam Misi Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa

“Kita gambarkan disini (Tegal Mas) adalah distrik atau desa yang penuh dengan konflik. Saya memerintahkan pasukan perdamaian ini (FPU 3) untuk mendatangi langsung desa yang sangat kompleks persoalannya ini. Laksanakan patroli jarak jauh, melihat langsung persoalan di lokasi dan membantu menyelesaikannya secara humanis. Mereka harus mampu menyelesaikannya dengan membantu masyarakat yang sedang tertekan dan menderita akibat situasi konflik antara pemerintah dan pemberontak, antar suku dan lain sebagainya. Bagaimana mereka bisa menyelesaikan persoalan dan ini seakan menjadi ujian langsung untuk mereka (FPU),” kata Jenderal yang akrab disapa Johni, Kamis kemarin (26/08/2021). 

Sebelum menuju desa konflik, Team FPU juga harus mampu mendeteksi situasi serta mampu mendetaksi setiap suku sampai menemukan suku yang memang paling berhaya yang ada di lokasi. Mereka diuji kemampuannya menganalisa situasi yang ada di lokasi. 

“Karakteristik kita (Garuda Bhayangkara) adalah melakukan pendekatan kemanusiaan (human approach). Mencoba mengatasi persoalan-persoalan mereka. Kemudian coba mendekatkan mereka (menjadi teman). Kita disana juga menyiapkan sarana konta dan yang muslim membawakan peralatan ibadah dan lain sebagainya. Pasukan kami juga memiliki kemampuan memimpin sholat untuk menjadi imam dan mengajarkan ibadah yang baik. Dan ini tidak dimiliki pasukan lain. Indonesia selalu lakukan ini sehingga mebdapat tempat di hati masyarakat setempat. Dan disini (Tegal Mas) mereka harus mempraktekkan langsung,” kata  Johni.  

“PBB selama ini sangat mengapresiasi kami, baik pasukan kami (Pasukan Garuda Bhayangkara) maupun pasukan TNI dalam setiap Misi Perdamaian yang kami laksanakan di wilayah konflik. Kita yang ditugaskan juga selalu mendapat apresiasi tinggi baik dari pemerintah setempat dan  masyarakat local. Predikat baik selalu kami dapatkan,” jelas Johni. 

Dalam Misi Perdaimaian, PBB juga telah membuat regulasi baru dengan menempatkan 20 persen Polisi Wanita (Polwan) dalam setiap tugasnya. Karena itu, Garuda Bhayangkara mempersiapkan 12 Polwannya untuk ikut berangkat dalam misi ini. 

“Waktu jaman saya 140 orang, semuanya laki-laki. Dan sekarang ada aturan baru PBB yang mewajibkan 20 persen dari 140 FPU terisi 20 persen Polwan. Dan beberapa kali kontingen ini selalu ada perempuan di dalamnya. Karena kita tahu, banyak permasalahan-permasalahan wanita dan anak di setiap area koflik. Ada kejadian perampokan, penculikan, pemerkosaan, dan pelecehan pada wanita. Sehingga kehadiran Polwan sangat diwajibkan dan dibutuhkan untuk berada di area konflik ini,” tandas Johni. 

Jenderal Bintang Dua ini juga berharap, FPU 3 bisa melaksanakan tugas yang diberikan negara kepadanya dalam misi perdamaian PBB ini dengan sebaik-baiknya. 

“Saya berharap, mereka mampu melaksanakan tugas negara dengan membawa merah putih sebaik-baiknya. Bukan hanya membawa nama Polri, tapi mereka juga membawa nama bangsa dan negara. Saya selalu tekankan berikan yang terbaik dalam setiap misi perdamaian ini. Dan Indonesia selalu menjadi aktor yang mampu memberi kontribuai signifikan dalam setiap misi perdaimaian,” tutup Johni. ( Rls Hms Polri ) 

Tim DemokrasiNews

Berita Sebelumnya

Presiden Beberkan Tiga Strategi Besar Ekonomi pada Para Ekonom

Berita Selanjutnya

Kapolres Lampung Timur : “Proses Penegakan Hukum, Wajib Dilandasi Sisi Kemanusiaan”

Berita Terkini

Presiden Jokowi Tiba di Gedung Nusantara, Berbaju Paksian Asal Bangka Belitung
Nasional

Presiden Jokowi Tiba di Gedung Nusantara, Berbaju Paksian Asal Bangka Belitung

DemokrasiNews
16/08/2022
0

DEMOKRASINEWS, Jakarta -Presiden Joko Widodo beserta Ibu Iriana Joko Widodo tiba di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, pada Selasa, 16 Agustus 2022. Presiden dan...

Read more
Berbagai Etnis Meriahkan HUT ke-72 Jateng, Ganjar: Wujud Semangat Kebersamaan dalam Keberagaman

Berbagai Etnis Meriahkan HUT ke-72 Jateng, Ganjar: Wujud Semangat Kebersamaan dalam Keberagaman

15/08/2022
Jembatan Kali Kunto, Jembatan Tol Pertama Strukturnya Dirakit Langsung di Lokasi

Jembatan Kali Kunto, Jembatan Tol Pertama Strukturnya Dirakit Langsung di Lokasi

15/08/2022
Berita Selanjutnya
Kapolres Lampung Timur : “Proses Penegakan Hukum, Wajib Dilandasi Sisi Kemanusiaan”

Kapolres Lampung Timur : "Proses Penegakan Hukum, Wajib Dilandasi Sisi Kemanusiaan"

Discussion about this post

Related News

KPAI Koordinasi dengan P2TP2A Lampung Timur Terkait Dugaan Kekerasan Seksual Terhadap Ananda NV

KPAI Koordinasi dengan P2TP2A Lampung Timur Terkait Dugaan Kekerasan Seksual Terhadap Ananda NV

09/07/2020
Ratusan Warga Desa Gunung Sugih Besar Hari Ini Terima Bantuan Beras Tahap 3

Ratusan Warga Desa Gunung Sugih Besar Hari Ini Terima Bantuan Beras Tahap 3

22/10/2020
Soal HGU, GMNI : RUU Cipta Kerja Langgar Konstitusi!

Soal HGU, GMNI : RUU Cipta Kerja Langgar Konstitusi!

20/09/2020
Demokrasinews

Pencarian

No Result
View All Result

Laman

  • Privacy Policy
  • Contact
  • Redaksi
  • Beranda

© 2022 Demokrasinews.co.id

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Redaksi
  • Advertorial
  • Nasional
  • Tokoh
  • Sosial Budaya
  • Kesehatan
  • Politik
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Zona Wakil Rakyat
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Olahraga

© 2022 Demokrasinews.co.id