DEMOKRASINEWS, Tanggamus – Lagi, aroma tak sedap menyebar dari SDN Binjaiwangi. Sekolah yang tengah didera masalah terkait pembangunan gedung perpus itu, kini didera masalah baru.
Berdasar informasi di lapangan, sekolah berlokasi di Desa Binjaiwangi, Kecamatan Pugung, Tanggamus ini, di duga kuat telah memungut dana bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) Rp 25.000 per siswa.
Dugaan ini diperkuat oleh salah satu dari 22 orang tua siswa penerima PIP yang tidak mau namanya dipublis. Menurut dia, uang Rp 25.000 tersebut di minta oleh dewan guru SDN Binjaiwangi dengan dalih biaya administrasi.
Selain itu, dia juga mengaku disuruh mencairkan sendiri ke BRI Cabang Talang Padang. Namun dari Talang Padang di arahkan ke BRI Patoman dan dari Patoman diarahkan untuk menemui kepala sekolah karena belum bisa di cairkan.
“Setelah kami di SDN Binjaiwangi, pihak sekolah meminta kami mengumpul kan poto copi KK dan KTP sebagai persyaratan. Setelah itu, bantuan senilai Rp 450 ribu itu akan di cairkan oleh pihak sekolah,” ujarnya.
“Kami sudah dimintai uang Rp 25 ribu untuk administrasi, pihak sekolah yang akan mencairkan, tapi kami disuruh bolak balik ke Talang Padang, dan ke Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu, itupun tidak bisa cair,” tambahnya.
Melalui sambungan telpon, A selaku guru honor di SDN Binjaiwangi mengaku diminta pihak sekolah mengantarkan formulir dan meminta uang Rp 25.000 kepada walimurid penerima bantuan berdasar kesepakatan bersama.
“Saya disuruh pihak sekolah (Kepsek) mengantar formulir, uang itu menurut mereka sudah menjadi kesepakatan dengan walimurid, bukan saya datang untuk memintanya, mereka sendiri yang memberikan,” ujarnya.
Dia pun mengaku hanya sebagai pelaksana dan menjalankan perintah. Tidak mengurangi dan menambahi perintah, apa yang dia terima itu pula yang di sampaikan. Untuk uangnya, kata dia, saat ini masih utuh dan ia pegang.
“Saya tadi ditelpon Kepala sekolah untuk menjelaskan ke walimurid prihal uang tersebut”, ungkapnya.
Kepala SDN Binjaiwangi nampaknya belum ingin menjawab wartawan. Hal itu terbukti saat di hubungi melalui telepon, meski aktip, tapi tidak diangkat. Dan hingga berita ini diterbitkan, kepala sekolah belum juga memberikan keterangan.
Pewarta : Suhaili
Editor : Roy Choiri
Discussion about this post